Mandi –

Melempar koin untuk membuat permohonan adalah atraksi wisata di pemandian Romawi di Inggris. Dengan diperkenalkannya pembayaran non-tunai, destinasi wisata ini merugi Rp 2,7 miliar.

Melansir News.com.au pada Senin (07/08), situs tersebut adalah Roman Baths di Somerset, Inggris. Mulai Maret 2022, badan amal di balik situs tersebut telah melarang penggunaan sumur harapan tempat pengunjung menjatuhkan koin.

Pengunjung spa bahkan diminta memberikan sumbangan non tunai!

Hal ini tentu akan membuat pengunjung menjadi tidak nyaman. Alih-alih mendapat untung, pemandian tersebut justru malah merugi.

Atraksi ini sebelumnya mengumpulkan donasi hampir $200.000 ketika dibuka penuh pada 2018-2019 sebelum pandemi melanda. Kolam setinggi 1,6 m yang disulap menjadi sumur harapan bagi pengunjung ini berharga $170.000 atau Rp 2,7 miliar.

Keputusan untuk melarang penggunaan uang tunai terjadi setelah pandemi ini menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai secara signifikan. Selain itu, organisasi tersebut juga khawatir koin yang tenggelam mulai merusak struktur berusia 2.000 tahun tersebut.

Parahnya, koin-koin tersebut sudah tidak layak lagi karena proses pengosongannya memakan waktu lama sehingga membuang-buang air. Sementara itu, ada pula uang logam yang rusak dan tidak dapat disimpan di bank.

Namun, kelompok kampanye mengecam tindakan tersebut dan mengatakan uang tunai masih merupakan cara yang umum untuk memberikan sumbangan.

Martin Quinn, juru bicara kelompok kampanye Payment Choice Alliance, mengatakan masyarakat harus diberi kesempatan untuk memilih cara mereka menyumbang.

“Seorang anak yang menginginkan kartu nirkontak tidak memiliki daya tarik yang sama, kebijakan ini perlu diubah sekarang,” katanya kepada The Telegraph.

“Masyarakat Inggris harus diberikan kebebasan untuk membayar dana amal.”

Di sisi lain, juru bicara Bath dan North East Somerset Council mengatakan bahwa tahun anggaran lalu atraksi tersebut menghasilkan lebih banyak pendapatan dari penjualan tiket dan aktivitas lainnya dibandingkan sebelumnya.

“Selanjutnya, prioritas kami adalah pemeliharaan dan pelestarian Pemandian Romawi, salah satu situs bersejarah terbesar di dunia,” kata mereka.

“Tradisi melempar koin ke dalam air mulai merusak fasilitas pemandian melingkar berusia 2.000 tahun tersebut, sehingga membuat monumen tersebut berada dalam risiko yang tidak perlu.

“Pengelolaan koin yang rusak karena air dan penurunan penggunaan uang tunai pascapandemi semakin mendukung keputusan kami untuk mencari cara lain untuk meningkatkan dukungan.”

Situs bersejarah ini memiliki reruntuhan Romawi yang paling terpelihara di dunia yang berasal dari tahun 70 M dan merupakan objek wisata paling populer di Inggris setelah Stonehenge. Saksikan video “Pameran Foto 1 Abad Keluarga Kerajaan Inggris” (bnl/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *