Jakarta –

Read More : Harga Beras Naik, Mentan Cium Gelagat Mencurigakan di Gudang Cipinang

Asosiasi Eksportir dan Produsen Indonesia (ASEPHI) berencana meningkatkan pemanfaatan digitalisasi dalam lima tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk dalam hal komunikasi dan organisasi.

ASEPHI merupakan organisasi yang didirikan pada tahun 1975 dan terus menjadi payung bagi para pelaku dunia kerajinan, mulai dari perajin, produsen, pedagang dan eksportir kerajinan tangan di Indonesia.

Organisasi yang akan merayakan hari jadinya yang ke-50 pada tahun 2025 ini sukses menyelenggarakan Konferensi Nasional (MUNAS) ke-9 yang berlangsung selama 3 hari dengan mengusung slogan “Pengrajin kreatif dan inovatif siap bekerjasama mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Kepengurusan ASEPHI tahun 2024-2029 mendasarkan programnya pada 5 pilar yang disesuaikan dengan perkembangan saat ini. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan ASEPHI.

1. Organisasi

Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut ASEPHI sebagai organisasi yang mampu beradaptasi dan terus melakukan perbaikan baik secara internal maupun eksternal.

Bertransformasi menjadi organisasi yang lebih adaptif dan berwawasan luas adalah jalan yang akan diambil oleh kepemimpinan saat ini. Hubungan antara BPP, BPD dan BPC ASEPHI akan terus dijaga dan diperkuat agar operasional dalam organisasi semakin kokoh. Hubungan antar organisasi sejenis seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan lain-lain juga akan diperkuat.

2. Kerja Sama

Kerja sama merupakan faktor penting dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif, oleh karena itu ASEPHI menjadikannya salah satu pilar program. Kerja sama tersebut telah terjalin dan akan semakin diperkuat, terbukti dengan kegiatan yang melibatkan berbagai pihak, seperti INACRAFT yang beberapa waktu lalu menjalin kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk melakukan sertifikasi bahwa masakan Indonesia adalah bagian dari kerajinan Indonesia.

ASEPHI juga menjalin kerjasama dengan berbagai startup digital pada saat acara INACRAFT seperti Silversea, Tokopedia, Olsera, Doku, dll. Kami berharap kedepannya ASEPHI dapat terus melebarkan sayapnya dengan memperluas jaringan dan bekerjasama dengan pihak lain.

3. Digitalisasi

Saat ini, banyak aspek yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk komunikasi dan organisasi. Berbagai bentuk digitalisasi yang meluas, mulai dari aplikasi komunikasi hingga marketplace, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari.

Pada periode pengelolaan ini, marketplace INACRAFT yang baru saja diluncurkan akan dikembangkan menjadi marketplace khusus produk kerajinan asli Indonesia, baik retail maupun B2B. Selain itu, dapat menjadi wadah bagi ASEPHI untuk sistem keanggotaan dan program ASEPHI dengan menggandeng berbagai start-up lokal.

4. Ekspor

Dalam kepengurusannya ke depan, ASEPHI juga akan fokus menjadi wadah bagi para eksportir. Pengembangan anggota yang selama ini hanya fokus pada pasar dalam negeri akan digalakkan dan ditujukan untuk memasuki pasar internasional. Konsep ekspor yang biasa dipahami sebagai kegiatan pengiriman barang ke luar negeri dalam jumlah banyak, kini berubah sedemikian rupa sehingga bisa juga diekspor dalam jumlah kecil.

Hal ini memungkinkan ekspor dalam skala ritel melalui kerja sama dengan berbagai entitas terkait. Hal ini juga mencakup peningkatan kualitas produk ekspor agar memenuhi standar produk internasional, mengingat hampir setiap negara tujuan ekspor memiliki standar peraturan impor yang berbeda-beda.

5. Inovasi

ASEPHI sebagai organisasi yang memperhatikan perkembangan dari waktu ke waktu menjadikan inovasi sebagai salah satu program dasar kepengurusan periode ini. Langkah ini diawali dengan diciptakannya INACRAFT Talam sebagai bagian dari pameran INACRAFT. Saat ini ASEPHI juga sedang dalam proses memasukkan alat musik ke dalam kerajinan Indonesia. (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *