Cianjur –
Beberapa waktu lalu, wilayah Warpat sempat terkendali. Namun kini para pengusaha memutuskan untuk berjualan di reruntuhan bangunan yang runtuh.
Pantauan detikJabar, lahan kosong pasca digusur di kawasan Warpat perbatasan Bogor dan Cianjur tiba-tiba kembali dipenuhi pertokoan.
Para pedagang warpat mendirikan lapak sementara dengan menggunakan tenda terpal. Meski tampak seperti toko biasa dari depan, namun meja dan kursinya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bisa dihancurkan.
Dengan berkembangnya teh, keindahan alam pun menjadi pemandangan yang patut disaksikan. Bersihkan area sekitar dengan puing-puing setelah pembongkaran.
Tidak hanya sepeda motor, banyak juga wisatawan yang berkendara ke Warpat dan berkunjung. Faktanya, banyak wisatawan di sekitar Jakarta yang makan dan menikmati tempat indah ini.
Seorang pemilik toko di kawasan Warpat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan toko darurat tersebut dibangun kembali beberapa minggu setelah penyerangan.
“Iya, beberapa minggu setelah ambruk, para pemilik toko di sini membangun kembali tokonya. Namun tidak sebanyak dulu, hanya menggunakan terpal sebagai satu-satunya toko kecil,” ujarnya, Sabtu (12/9/10/2024).
Dikatakannya, Warpat juga buka hingga gelap seperti hari-hari sebelumnya. “Belum sampai malam. Tapi belum banyak yang beli. Karena saya tahu sudah dijadwalkan dan di sini sudah tidak ada pertandingan lagi,” ujarnya.
Menurut dia, setelah tidak bisa mendapatkan tempat tinggal di tempat yang disediakan Pemerintah Bogor untuk para pedagang, para pedagang memutuskan untuk membangun toko di Warpat dan menjualnya kembali. “Jika kami tidak menemukan tempat di sana, kami akan menjualnya di sini dan kembali lagi,” ujarnya.
Ia mengaku harus menggunakan modal sendiri untuk mulai berjualan lagi. “Uangnya banyak, pakai uang sendiri untuk beli terpal dan bambu. Kalau terulang lagi, kita jalani,” ujarnya.
****
Baca cerita lengkapnya di sini.
Saksikan video “‘Krisis’ Lagi di Warpat Puncak” (bnl/bnl)