Jakarta –

Sebanyak enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama menyelenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik pada hari ini, Selasa (23/4/2024). Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Eric Thuhr yang meminta BUMN transparan.

Keenam BUMN tersebut adalah Indonesia Re, IFG, Bulog, Asabri, Dana Mutual, dan Mind ID. Ia berkolaborasi dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) dalam mendorong budaya transparansi dan keterbukaan informasi di lingkungan BUMN.

“Tujuan dari kegiatan forum edukasi ini adalah untuk meningkatkan komitmen dan kesadaran karyawan di lingkungan Indonesia Re Group dan juga untuk mengedukasi para pemangku kepentingan mengenai pentingnya keterbukaan informasi agar pengelolaan perusahaan menjadi lebih jelas, peka dan bertanggung jawab. Partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam pengambilan keputusan -membuat proses yang berdampak pada masyarakat,” kata CEO Indonesia Re Benny Wavronto, Selasa (23/4/2024).

Penegakan keterbukaan informasi publik didasarkan pada UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik merupakan landasan yang kuat bagi praktik tata kelola perusahaan yang baik dan turut berkontribusi dalam membangun kepercayaan masyarakat. Selain itu, keterbukaan informasi publik berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak terkait untuk terlibat dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik secara berkala.

“IFG sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi dalam forum edukasi keterbukaan informasi publik ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini IFG dan BUMN lainnya mempunyai akses terhadap sistem informasi dan dokumentasi yang tepat dan terorganisir dengan baik. dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat,” jelas Direktur Utama. IFG, Hexana Tri Sasongko.

Berbagai inovasi terus dilakukan BUMN untuk mencapai keterbukaan informasi publik. Hal ini mencakup penyediaan sumber daya dan infrastruktur untuk melaksanakan keterbukaan informasi, termasuk aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Beni mengatakan, Indonesia terus berupaya meningkatkan fungsi PPID dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Indonesia Re saat ini sedang mengembangkan aplikasi PPID mobile yang diharapkan dapat memberikan update informasi secara berkala yang dibutuhkan masyarakat pada platform ePPID perusahaan.

“Indonesia Re akan terus berkomitmen untuk menerapkan keterbukaan dan transparansi informasi kepada publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini tampak pada bagian khusus di website perusahaan yang memuat informasi wajib yang harus disampaikan perusahaan kepada publik, seperti laporan tahunan. laporan, laporan keuangan, dan “informasi lain yang perlu diketahui pemangku kepentingan perusahaan,” kata Benny Wavronto.

Selain itu, dengan memberikan kemudahan akses informasi kepada masyarakat, penerapan keterbukaan informasi publik juga dapat menjamin kelangsungan usaha perusahaan-perusahaan milik negara, khususnya pada klaster asuransi dan dana pensiun. Benny berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi untuk meningkatkan Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). (fdl/fdl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *