Labuan Bajo –
Forum Perempuan Inspiratif digelar di Labuan Bajo. Diharapkan melalui forum ini potensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata khususnya perempuan dapat ditingkatkan.
“Saya lahir di Mangarai, dan saya memantapkan diri sebagai penerima penghargaan Mangarai yang masih melestarikan seni dan budaya Mangarai dengan caranya sendiri,” kata Ayuni Preis, pemilik dan pengelola Studio Tate Kind Art Labuan Bajo.
“Sejak kami buka sanggar ini, alhamdulillah anak-anak penari, anak-anak penari sudah mampu membiayai sekolahnya bahkan anak-anaknya yang masih kecil karena banyaknya tamu yang datang ke Labuan Bajo. Kakak-kakak bersekolah dengan uang yang didapat dari sanggar,” imbuh Ayuni saat menjadi narasumber di forum Contras (kumpulan antar komunitas) tentang perempuan inspiratif.
Acara tersebut diselenggarakan Badan Penegakan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada Kamis (16/5) sore di Taman Parpuar, Labuan Bajo.
Kami berharap forum ini dapat menjadi wadah untuk mengomunikasikan upaya perempuan-perempuan inspiratif dan kreatif di Labuan-Bajo dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata.
Kisah inspiratif lainnya datang dari Elizabeth Yaney, seorang wanita cerdas yang bekerja di industri gastronomi. Terinspirasi dari pemilik sekaligus pengelola Dapur Tara, perlahan Dapur Tara memperkenalkan konsep hidup kepada masyarakat Flores yang penuh keterbatasan.
Selain kuliner lokal yang nikmat, Dapur Tara juga menyiapkan eco-house sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner lokal dalam suasana alam terbuka selama menginap di Dapur Tara yang dibangun dengan nuansa hutan pedesaan.
“Banyak saudara, tamu atau wisatawan yang datang mengunjungi kami dan kami mengajak mereka untuk mencari kayu bakar, memasak di dapur, mengambil atau membawa air, agar mereka kembali ke kota atau negaranya dan merasa bersyukur atas hidupnya. “Keterbatasan hidup bergantung pada alam sama rasanya dengan berada di Dapur Tara,” ujar perempuan yang akrab disapa Kak Lis itu.
Melengkapi kisah perempuan inspiratif, Margaretha Subekti, Sanggar Ruma Pekerti dan Penggiat Ekonomi Kreatif pun merasa selalu beruntung bisa bertemu dengan remaja putri yang berbagi ilmu dan keterampilan baru di hadapan Ruma Pekerti. dan dapat diandalkan.
“Saat bersama teman perempuan, saya merasa senang, saya banyak belajar dari mereka. Ini merupakan sebuah aset yang kita temukan, karena teman perempuan mempunyai banyak hal untuk dibagikan dan itu bermanfaat bagi saya. Berbagi ilmu kepada teman” memberi semangat bagi perempuan ketika mereka berbicara di depan umum, dan memberi mereka keterampilan, kemampuan, dan kepercayaan diri,” kata Margareta.
Diskusi Forum Perempuan Inspirasional meningkatkan kesadaran tentang peran perempuan dalam pembangunan, khususnya di Labuan Bajo yang saat ini aktif di bidang pariwisata.
Dengan pesatnya perkembangan pariwisata melalui berbagai pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diharapkan perempuan dapat berperan sebagai mitra dalam menciptakan perempuan berkualitas yang memahami hak-haknya tidak hanya di dunia kerja namun juga di bidang politik, sosial, dan sosial. Peran budaya dan ekonomi.
Dengan cara ini, cita-cita pariwisata berkelanjutan dapat terwujud, dimana seluruh elemen dari berbagai sektor dan masyarakat dapat dimobilisasi dengan memberdayakan perempuan dengan caranya masing-masing. Saksikan video “Kapal Fenisia Labuan Bajo Terbakar, Sandiaga Tekankan Pentingnya Kepatuhan CHSE” (wsw/wsw)