Jakarta –
Read More : Bruno Fernandes Juru Selamat MU
Fenomena semrawut parkir mobil diduga akibat pemilik tidak mengutamakan garasi. kenapa begitu?
Belakangan diketahui seorang pemilik mobil membangun garasi di jalan perumahan, bahkan menempati separuh jalan. Fasilitas umum ibarat milik pribadi.
Diberitakan detikSulsel sebelumnya, fenomena tersebut terjadi di Jalan Rappokalling Raya, Lorong Anda, Desa Tammua, Kecamatan Tallo. Rumah dua lantai ini terletak tepat di sebelah jalan Reforma.
Tempat parkir mobil terbuat dari struktur besi dengan atap spandek setinggi 3 meter. Pagar besi dibangun sekitar setengah jalan di sebelah kiri rumah.
Akibat parkir tersebut, jalan yang lebarnya sekitar 4 meter hanya bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor. Sedangkan mobil tidak bisa melintas, meski jalan ini terhubung dengan jalan poros Rappokalling Raya.
Pemiliknya merasa lega karena dia tidak pernah menerima peringatan. Meski sejumlah peraturan sudah berlaku, namun tindakan yang mengganggu fungsi jalan pada ruang guna jalan akan dikenakan sanksi.
Khusus mengatur mengenai bengkel, telah dikeluarkan peraturan daerah di tingkat daerah yang mewajibkan adanya bengkel bagi pemilik mobil. Misalnya Jakarta, Depok, dan Solo.
Yanes Pasaribu, akademisi ITB, mengungkapkan fenomena masyarakat membeli mobil tanpa memiliki bengkel di Indonesia masih banyak terjadi karena beberapa faktor.
Pertama, mobil seringkali dianggap sebagai simbol status sosial, sehingga banyak orang yang lebih mengutamakan membeli mobil meski tidak memiliki bengkel. Pasalnya, memiliki mobil di Indonesia seringkali dikaitkan dengan gengsi dan kesuksesan.
Kedua, terutama di perkotaan, keterbatasan lahan membuat pembangunan garasi menjadi sulit. Tingginya harga tanah juga membuat banyak orang enggan mengalokasikan dana untuk pembangunan garasi.
“Daripada memikirkan garasi, kelompok ini biasanya memarkir kendaraannya di pinggir jalan depan rumah yang sering menempati jalan tersebut,” kata Yanez kepada detikOto, Selasa (24/9/2024).
Lanjutnya, kemudahan mendapatkan kredit mobil membuat banyak masyarakat tergiur untuk membeli mobil.
“Tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu kebutuhan garasi, sebenarnya mendapatkan lahan untuk memperluas rumah jauh lebih sulit,” jelas Yanez.
Beberapa orang mungkin juga merasa bahwa lingkungan tempat tinggal mereka cukup aman sehingga mereka tidak perlu berinvestasi di bengkel. Mereka mungkin berasumsi bahwa risiko pencurian atau kerusakan mobil rendah.
“Di daerah tertentu, khususnya di pusat kota, terdapat banyak tempat parkir umum yang mudah diakses. Ini bisa membuat orang merasa tidak perlu punya garasi sendiri,” kata Yanez.
“Terkadang pembelian mobil didorong oleh tren atau gaya hidup tertentu. Masyarakat mungkin merasa perlu memiliki mobil untuk mengikuti tren atau gaya hidup yang sedang populer saat ini, meski belum memiliki bengkel,” jelasnya. Simak Video Serunya Jalan Umum yang Dijadikan Garasi Baja, Apa Aturannya (belakang/ini)