Jakarta –

Zona Menteri Budaya Fadley mendirikan “Kongi: Aculture China di Indonesia”, yang diadakan di Museum Nasional. Ini adalah pameran tematik pertama di Museum Nasional.

Pada saat pertama pameran pada hari Senin (2.10.2025), Zones Fadley menjelaskan bahwa kekayaan dan berbagai budaya Indonesia adalah aset yang berharga. Oleh karena itu, dalam hal ini, awal yang ia buat menawarkan budaya yang terkait dengan orang Cina.

“Jadi, kami memiliki kekayaan budaya dan budaya, yang ketika diperlukan di kepulauan. Inilah yang ingin kami perhatikan keanekaragaman dan memperkaya budaya kami, ”katanya

“Dan ini pertama kali dilakukan di Museum Nasional Tematik, kami berharap bahwa nanti juga akan mengundang banyak orang untuk memahami dan menambah literasi mengenai akultur budaya Tiongkok di Indonesia,” tambah Fadley.

Komunitas yang lebih luas dapat mengunjungi Kongsi: Aculture China di Indonesia dan akan dikembangkan dalam waktu 3 bulan. Sekitar 150 koleksi ditampilkan di tiga bidang pameran.

Fadley mengatakan bahwa koleksi dikumpulkan dari berbagai pihak, mulai dari koleksi di Museum Nasional itu sendiri, museum lain ke koleksi pribadi. Kemudian Fadley juga mengatakan bahwa setelah berjalan -jalan, pameran semacam itu akan menjadi awal dari pameran tematik yang terkait dengan pengayaan.

Dan pameran ini diadakan dalam konteks Tahun Baru Cina, dan di Cap Go Meh Celebration, wacananya kepada Ramadhan Fadley juga menginginkan pameran mengenai sejarah Islam.

“Kebetlan Kita Masikh Dalasan Suasan Izlek Dan Cap Go. G.E. Jadi di Chita Meraiakan di. Nanti Bulan Dean Di Suasan Ramadhan Kita Bagi Acan Akan Pameran Akademik Di Ruang Yang Lein, Itu Sedzhar Pohara Pechara Islam Di Nusanar ”, Translag.

Seharusnya diharapkan, setelah mengadakan pameran seperti itu, Fadley menginginkan museum sebagai komunitas untuk mengedepankan batu untuk memahami apa yang lebih terhubung dengan kekayaan budaya Indonesia. Akumulasi budaya lokal dengan budaya lain sangat penting dalam pengembangan budaya Indonesia.

Inilah yang ingin ia sampaikan di pameran budaya ini.

“Akultur ini adalah perjalanan dan kenyataan yang berlanjut dan memperkaya budaya kita. Dari budaya yang sebenarnya, budaya, yang tak tertahankan dan nyata, hingga budaya sehari -hari, seperti memasak dan frasa lainnya masih, ”kata Fadley. Tonton Video “Video: Subtles -snaysticks Diambil oleh Belanda

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *