Jakarta –
Presenter Fadli Ahmad mengalami kesulitan ekonomi sekitar tahun 2006. Usahanya merugi bahkan ia menjual properti untuk membayar pesangon karyawan.
Fadli Ahmad terharu dengan sikap istrinya, Noor Ayu Chesti Maharani atau akrab disapa Rani. Fadli Ahmad mengatakan, ujian di rumah ibarat roda yang berputar.
Saat itu, saudara kembar Fadlan, Muhammad, memilih menjual seluruh asetnya ketimbang berhutang.
“Kalau lagi terpuruk, lebih baik tidak punya utang, dari pada punya utang, kita jual-beli properti, yang penting bantu, tidak ada yang menggugat kita, pegawainya sudah selesai.” pesangon sudah habis, saya coba cari makan lagi, aktif lagi di dunia “hiburan masya’Allah, ini (istri) sabar,” puji Fadli Ahmad di Sanggar Pagi Pagi Ambyar, Kapten P. Tendean . , Jakarta Selatan, kemarin.
“Katanya laki-laki diuji ketika punya banyak uang. Sebaliknya, istri mendapat ujian ketika perekonomian suaminya terpuruk. Wanita itu luar biasa, dia bisa melalui dukungan, dukungan, “Baiklah, mari kita jual sesuatu. “Saat itu tabungannya habis total, nihil,” lanjutnya.
Rani mengatakan saat itu dia mencoba menjual pakaian secara online. “Ponselnya tetap Blackberry, jadi dijual saja ke grup,” ujarnya.
Rani bahkan meminta bantuan orang tua sekadar untuk membelikan susu untuk anaknya. Dulu Fadli Ahmad dan Rani hanya mempunyai tiga orang anak, kini mereka telah dikaruniai lima orang anak.
Saat itu dia sedang kesusahan, jadi saya minta uang ke ibu saya,” kata Rani.
“Entahlah. Aku baru tahu saat aku membayar: ‘Ayah, aku punya hutang dengan ibu, ketika anak-anak ingin membeli susu, kamu tidak punya uang.'” “Iya, kamu yang membayarnya, itu tidak baik,” kata Fadli.
Ayah Zee JKT48 pun tak memungkiri kalau dirinya malu, namun mau tidak mau ia tetap harus menerima kenyataan. Saat itu pikirannya sedang kacau.
“Sulit dipercaya (merasa), sebagai laki-laki, kami malu, itu tanggung jawab kami, sandang, sandang, pangan, papan, kami harus memenuhi semuanya. Kalau kita tidak punya tenaga, benar-benar nol, malu, geger di atas, apa yang ada di hati kita, ”aku Fadli Ahmad.
Namun Rani tak suka mudah emosi. Rani paham, dalam keadaan seperti ini, Fadli Ahmad sebagai laki-laki pasti akan lebih peka.
“Aku yang paling sensitif, sebenarnya dia bilang, ‘Aku tahu kamu stres. Uang sebanyak itu tidak ada,” kata Fadli.
“Fadli kadang emosi kalau sedang sensitif. Kita para wanita kadang sedih kalau dengar dentuman sedih seperti itu. Ini kuncinya aku harus lebih banyak berdoa. Ya Allah, suamiku juga begitu. Kalau sedih, biasanya yang bilang doanya diterima,” kata Rani sambil tertawa.
Kini perekonomian Fadli Ahmad baik-baik saja. Masa-masa itu menjadi pelajaran bagi dirinya dan istrinya yang kini memasuki tahun ke-24 pernikahan mereka. Tonton “Zee Segera Umumkan Kelulusan Dari JKT48” (puro/ass)