Jakarta –
Pengiriman F-16 ke Ukraina sudah di depan mata dan pilot kini semakin siap untuk mengoperasikannya, setelah pelatihan intensif di beberapa negara Barat. F-16 yang dipasok Barat merupakan peningkatan besar dari jet tempur lama Soviet yang diandalkan Ukraina.
F-16 telah terbukti andal dalam pertempuran dan memiliki pengalaman terbang selama puluhan tahun di tempat-tempat seperti Timur Tengah dan Balkan. Namun, langit Ukraina diperkirakan akan menjadi medan perang paling berbahaya yang pernah dihadapi jet tempur tersebut sejauh ini. F-16 akan mampu menghadapi sistem pertahanan udara canggih Rusia dan rudal udara-ke-udara jarak jauh.
Ukraina pertama kali meminta F-16 dari mitra Baratnya pada awal invasi Rusia, namun Amerika Serikat tidak menyetujuinya saat itu. Terakhir, empat anggota NATO yaitu Belgia, Denmark, Norwegia, dan Belanda berjanji akan mengirimkan lusinan F-16 dari mereka. F-16 ke Ukraina, yang pilotnya dilatih di Amerika Serikat dan Eropa. Jet tempur tersebut diperkirakan tiba pada awal Juni.
F-16 merupakan peningkatan besar atas armada pesawat Ukraina era Soviet, di mana pada awal perang Kiev menerbangkan pesawat Su-24, Su-25, Su-27 dan MiG-29.
Pesawat tempur ini lebih efisien dan memiliki kemampuan peperangan elektronik yang lebih baik. Pesawat ini juga sangat lincah, memiliki teknologi penargetan yang canggih dan senjata udara ke darat untuk menyerang kendaraan dan posisi darat.
Dikutip detikINET dari Insider Sejak prototipe F-16 pertama kali terbang 50 tahun lalu, jet tempur multiperan ini telah melakukan serangan di lingkungan pertempuran yang keras di seluruh dunia.
Angkatan Udara AS pertama kali menerbangkan F-16 dalam pertempuran selama Operasi Badai Gurun di Irak pada awal tahun 1990an. Pesawat tempur ini melakukan lebih banyak serangan dibandingkan pesawat lainnya, dan digunakan untuk menyerang lapangan udara musuh, lokasi rudal, dan fasilitas produksi militer.
F-16 juga dikerahkan di Balkan untuk kampanye udara Sekutu melawan Yugoslavia. Di sana mereka menerbangkan SEAD, menutup dukungan udara dan menghancurkan radar musuh, jet tempur dan kendaraan lapis baja.
Selama operasi tersebut pada tahun 1990an, Angkatan Udara AS hanya kehilangan 17 pesawat dalam pertempuran, lima di antaranya adalah F-16. Jumlah ini terbilang kecil dibandingkan puluhan ribu serangan udara yang telah dilakukan, menurut data Pusat Informasi Teknis Pertahanan. Tonton video “Putin mengatakan kehadiran pasukan Barat di Ukraina memicu Perang Dunia III” (fyk/hps)