Cologne –

Read More : Barcelona Gilas Bayern, Makin Pede Hadapi Madrid

Georgia memang tak difavoritkan saat menghadapi Spanyol di babak 16 besar Piala Eropa 2024, namun bukan berarti Khvicha Kvaratskhelia dkk akan bermain bertahan melawan La Furia Roja.

Duel Spanyol kontra Georgia akan berlangsung pada Senin (1/7) pukul 02.00 WIB di Cologne. Tim asuhan Luis de la Fuente datang dengan berbekal hasil sempurna di grup dengan tiga kemenangan.

Sementara itu, Georgia secara tak terduga menunjukkan permainan menyerang dan sukses menghentikan Portugal 2-0 untuk menjamin tiket ke fase gugur turnamen besar untuk pertama kalinya dalam sejarah negaranya.

Meski begitu, Spanyol tetaplah Spanyol. Mereka dikenal mahir mendominasi permainan, bahkan tak sedikit tim yang memilih bermain rapat di lini belakang untuk meredam serangan para matador saat beraksi. Namun, Georgia menekankan bahwa mereka tidak akan mengambil pendekatan negatif ini.

Tim asuhan Willy Sagnol menunjukkan semangat besar yang membawa mereka sejauh ini. Mempersulit Turki mencuri poin dari Ceko dan mengalahkan Portugal membuktikan mereka juga bisa memberikan tekanan kepada lawannya.

“Melawan Spanyol, Portugal, tim-tim besar seperti Georgia, jika Anda hanya memikirkan bagaimana Anda bertahan, Anda tahu suatu hari nanti Anda akan hancur,” kata Sagnol dalam konferensi pers, Sabtu (29/6), dikutip ESPN.

“Jadi tidak, kami tidak hanya akan bertahan. Seperti saat melawan Portugal, kami akan menunjukkan kepada Spanyol dan Eropa bahwa kami tidak hanya bagus dalam bertahan tetapi juga memainkan bola. Kami memiliki momen-momen hebat dalam penguasaan bola melawan Portugal dan saya harap besok kami bisa melihatnya. penampilan yang sama.”

“Anda tidak bisa memberi tahu pemain Anda setiap hari selama berminggu-minggu: ‘bermain bebas, ambil risiko, jangan mencetak gol, lakukan ini, lakukan ini dan lakukan ini’ dan kemudian ketika tiba saatnya babak sistem gugur, bicaralah dengan mereka secara berbeda. Tidak , tidak ada.”

“Saya sangat mementingkan strategi bertahan dan disiplin kami, tapi ketika pemain menguasai bola, mereka tahu mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan. Sepak bola bukan matematika atau permainan catur, Anda juga harus bermain dengan perasaan Anda,” jelasnya. . . mantan pemain Bayern Munich dan tim nasional Prancis. (adp/mrp)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *