Jakarta –
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan perkembangan rencana pengurangan jumlah BUMN dari 47 menjadi 30. Menurut Eric, anggotanya akan menggelar rapat pimpinan (rapim) terlebih dahulu untuk membahas masalah tersebut.
Lalu minggu depan saya rapat di Rapim. Saya bersama menteri, dengan semua orang, katanya di Stasiun BNI Kota, Rabu (1/1/2025).
Erick menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan rencana ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Dengan pengurangan jumlah BUMN, diharapkan perusahaan swasta dan UMKM bisa bekerja sama lebih baik.
“Prosesnya akan kita atur di tangan Presiden. Dan kerja baik BUMN yang ada akan kita lanjutkan. Dukungan terhadap UKM swasta akan terus kita tingkatkan,” tuturnya.
Saat itu, Erick juga mengungkap proses penyusunan Keputusan Menteri BUMN yang akan mengatur pelanggan melalui BUMN. Jika disetujui Prabowo, BUMN dilarang menerima pinjaman di bawah Rp 15 miliar.
“Kami sudah siapkan tugas menteri. Saya sudah coba dikirim ke Mensesneg dan Sekretaris Kabinet mengenai tender senilai Rp 15 miliar. Kalau disetujui Presiden, kami berikan ke UKM,” katanya. . Eric.
Sebelumnya, Eric mengatakan, rencana pengurangan jumlah BUMN adalah untuk menciptakan ruang pasar dan keseimbangan. Ia juga memastikan pemerintah mendukung UKM untuk mendorong mereka terus berkembang.
“Maksudnya apa? Ada keseimbangan antara pasar terbuka, perusahaan swasta, UKM dan modal asing dan dalam negeri, kita coba tingkatkan. Tapi kita satu tubuh dan kita akan terus dukung UMKM karena itu yang kita lihat, tambahnya. (ily/eds)