Jakarta –
Menteri Negara Erick Thohir meminta pengusutan dugaan kelalaian pegawai Telkom. Kelalaian ini disinyalir menyebabkan sistem Pusat Data Nasional (PDN) terserang ransomware.
Erick menegaskan, pihaknya mendorong pembersihan oknum koruptor dan jahat.
Saya mendukung yang namanya audit investigasi. Tapi saya tidak mau terlibat kontroversi politik, saya bukan politikus, saya profesional. Saya memaksakan diri untuk membersihkan korupsi atau korupsi. oknum nakal ya kita dorong,” kata Erick di Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7/2024) kemarin.
Menyusul pemadaman sistem PDN, General Manager Aplikasi TI Samuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri dari jabatannya. Erick Thohir pun menyatakan mendukung kebijakan reparasi yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang dinilai tidak kompeten.
“Dirut Cominfo kemarin sudah mengundurkan diri. Saya mendukung kebijakan Pak Hadi untuk mengoreksi semua pihak yang tidak kompeten. Dan ini sesuai dengan instruksi presiden. Pak Budi Ari yang melakukannya. tidak kompeten, maka kita hapus,” ujarnya.
FYI, Samuel mengaku mengundurkan diri sebagai tanggung jawab moral atas peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang dilakukan Brain Chiper.
Sebagai CEO Aptics, Samuel merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kasus peretasan PDNS 2, sehingga ia memenuhi tanggung jawab moralnya dengan mengundurkan diri.
“Tetapi kejadian ini secara teknis berada di bawah tanggung jawab saya selaku Dirjen Pengawasan Teknis, sehingga tanggung jawab itu sudah saya ambil dan nyatakan harus saya tangani. Ini persoalan yang seharusnya saya selesaikan dengan baik, ini alasannya, kata Samuel di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Kamis (4/7). Tonton video “Pakar siber menganalisis nasib data setelah PDNS terkena ransomware” (acd/das)