Jakarta-
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir menegaskan BUMN akan terus berperan sebagai penyeimbang perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai pemerataan ekonomi.
“Dalam beberapa minggu ke depan saya akan bertemu dengan para direksi BUMN untuk memastikan bahwa sesuai program yang diminta Presiden Prabowo Subianto, ini bukan hanya soal statistik dan angka, tapi juga soal pemerataan. Pertumbuhan ekonomi tidak ada gunanya, tapi pemerataan tidak mungkin,” kata Eric dalam konferensi pers pengembangan sektor biofarmasi di media center Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Eric meminta Dirut BUMN itu melanjutkan program ekonomi kerakyatan yang sudah berjalan selama lima tahun. Dengan pasar yang terbuka, BUMN dipandang mampu tampil kompetitif sekaligus berperan lebih besar dalam melindungi perekonomian masyarakat.
“Misalnya bank-bank pemerintah bisa mengukuhkan diri di pasar terbuka, tapi bagi Bank Himbara, penyaluran kredit kepada usaha kecil, menengah, dan ultra mikro sebesar 92% tetap menjadi hal yang terpenting. Belum lagi angka 21,2 juta (nasabah MAKAR program) bahwa dampak yang kini dirasakan begitu kuat “merupakan sebuah tonggak sejarah dalam arti penting agar produksi di pedesaan tetap berkelanjutan,” kata Eric.
Di luar itu, Eric mengatakan BUMN akan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejumlah NSP dinilai dapat memberikan multiplier effect dalam meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Di Sanur ada kawasan ekonomi khusus kesehatan, mudah-mudahan Maret (2025) rumah sakit dan beberapa klinik sudah selesai atau proyek pembangunan jalan tol Sumatera bisa dilanjutkan,” lanjut Eric.
Eric juga tengah mempersiapkan serangkaian penemuan dan terobosan untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi BUMN ke depan. Kesuksesan BUMN selama lima tahun terakhir diyakini memberikan banyak harapan bagi pemerintah dan masyarakat untuk berkontribusi lebih besar.
“Dan yang paling penting juga membantu penerimaan negara melalui dividen pajak. Kemarin (target) yang ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 90 triliun. Kalau kita lihat di buku, hanya dua. Ada tiga bulan. tersisa, Insya Allah akan diterima,” kata Eric.
Simak Videonya: Kompak Mengenakan Dasi Biru, Menteri Prabowo Dekati Istana Jelang Pelantikan
(Bantuan/Edit)