Jakarta –
TikTok diluncurkan kembali di AS. Elon Musk, pemilik X, sedikit iri dengan posisinya yang berbeda di China.
Layanan TikTok telah dibuka kembali di Amerika Serikat setelah lama absen. Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Donald Trump, dipuji oleh TikTok dalam postingannya di X.
Donald Trump telah berjanji akan mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunda pelarangan TikTok guna memberikan waktu bagi TikTok untuk berbisnis. Opsi lainnya adalah joint venture dengan AS dengan kepemilikan 50%.
TikTok tidak menanggapi permintaan ini. Namun di sisi lain, hal itu membuat khawatir Elon Musk, pemilik X.
“Saya sudah lama menentang pelarangan TikTok karena melanggar kebebasan berpendapat,” kata Elon Musk kepada News.com Australia, Senin (20/1/2025).
Elon mendukung TikTok untuk memulihkan layanannya di AS. Namun di sisi lain, ia juga mempertanyakan status pelarangan X di China. Menurutnya, hal tersebut tidak adil.
“Dalam situasi saat ini di mana TikTok diizinkan beroperasi di Amerika dan X dilarang di Tiongkok, itu adalah situasi yang tidak seimbang. Ada yang perlu diubah,” ujarnya.
TikTok punya kekuatan untuk membuat masyarakat awam, termasuk Amerika, menjadi viral lewat videonya. Hal inilah yang membuat TikTok populer di sana.
Namun hal ini dibayangi oleh kekhawatiran pemerintah AS. TikTok dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Amerika dari Tiongkok.
Setelah dibanned, TikTok bisa dibuka kembali. Presiden Trump memujinya sebagai proposal yang akan membantunya menjangkau pemilih di seluruh Amerika. Tonton video “Video: TikTok akan diblokir di AS pada 19 Januari 2025” (file/fyk)