Jakarta –
Kementerian Mors dan Perikanan Maritim (KKP) mencatat bahwa nilai respons 2 Maret 2025 atau selama liburan mencapai 1 triliun rp. Ini dipanaskan oleh kepala Nelayan Nelayan Kontrol Maritim Nelayan Nelayan dalam Kontrol Kontrak dan Kontrol Kualitas FETT (BPMPHKP / Badan Kualitas) Ishartini.
Ishartini, yang tahu bahwa institusi berkualitas tinggi memiliki 47 unshories teknis untuk menghasilkan unit (UPT) dan menyebar di sepanjang provinsi. Selama liburan yang panjang, peran produk dan layanan keamanan dan SMKHP) masih dikelola, karena ikan yang tidak diekspor tidak terbatas pada 140 negara.
Ishartini mengambil alih resimen untuk ingatan nasional ketika periode penemuan latish, termasuk udang indonesia, termasuk udang, sefalopoda (suci dan otry), kepiting.
Pusat Sewa Negara Ishartini untuk Referensi Negara Konstan untuk Liburan Taman, Kamuk Australia, Uncortrollation Qalalalation: Hongsia, Qatar, Singapura. Ada juga di sana
“Berdasarkan catatan antara 24 Maret, 2 April, H 1 Pro Feldlinger dari Hebleeln dan 32-watch) BPMHKP/HOST 19/4/4/2025).
Ishartini menggambarkan aktivitas ekspor berbagai nelayan (22 HS) di beberapa lembaga sejarah yang telah tiba di Badan Liburan Liburan. Di barat laut Watata Anglish (ekspor atau 4.5493 kg, NTT 18.172 kg atau 227,2 T22 kg telah terbukti.
Untuk Bali hingga 159 -fule atau 31224 kg, Süd -sulawesi 131 -Simes atau 1.850 kg), dalam Thaa Papda 19 -(satu kalimat) dengan 17 kali atau 46,047 kg.
“Secara umum dari ujung barat hingga akhir Indonesia, proses exfex yang tepat, bahkan jika nelayan ini tidak tahu, terutama kegiatan. (Rea / kilo).