Batavia –
Sidang kasus pembunuhan Tamara Tjasmara dan putra Anger Dimas kembali ditunda. Sidang hari ini menghadirkan bukti agenda mantan gubernur Judah Arfandi.
Selain sang mantan manajer, hadir pula sahabat Tamara Tjasmara. Rencananya, sekitar enam orang saksi akan dipanggil hari ini untuk memberikan kesaksian terkait pembunuhan putra Tamara dan Anger Dimas.
Di awal persidangan, enam orang saksi diperiksa juri terkait hubungannya dengan Yudha Arfandi sebagai terdakwa. Enam saksi mengenalinya. Namun keenam saksi tersebut tidak ada hubungannya dengan Yudha Arfandi.
Saksi pertama mencari keterangan dari mantan sopir Yudha Arfandi, Ekki. Eki menceritakan kesaksiannya tentang Yudha Arfandi kepada Tamara Tjasmara.
Eki bercerita saat Yehuda dan Tamara sedang bertengkar di dalam mobil. Saat itu mereka hendak menemui sang suami.
“Pakai Alphard, setelah Isya jam tujuh. Jadi aku mendengar perselisihan, suara Tamara berkelahi di belakangku menjadi bahan obrolan. Saya tidak tahu. Arfandi lalu membuka ponsel Tamara; Obrolan menjadi masalah. Terlihat jelas mereka bertengkar, ibu Tamara menangis beberapa kali ditampar, baretnya (dilihat dari belakang) bercermin, seperti baru dipukul dengan topi.
Dalam kejadian itu, Eki mengatakan, Tamara Tjasmara meminta bantuan kepada satpam pria. Namun, tidak ada yang mendengarkan permintaan Tamara.
“Tamara sedang melihat ke luar jendela mobil dan meminta bantuan kepada security. Saya melihat ke kaca spion. Saya melihatnya dengan jelas,” kata Eki.
“Suratnya dihapus Yehuda, Mbak Ara tidak mengambilnya. Kemudian Tamara meraihnya, meraihnya, memukulnya. Kami sampai di rumah, masih berisik, Mbak Ara mengeluh kesakitan, menangis hingga terdengar suara pukulan, sesampainya di rumah, saya suruh berbaring,” ujarnya.
Lalu Eki tak berani membantu Tamara Tjasmara. Diakui Ekki, Yudha Arfandi merupakan sosok yang tidak biasa.
Diakuinya, sang sopir sempat menginap selama 21 hari. Demi pembayaran utang Yudha Arfandi itulah ia ingin mengundurkan diri.
“Baru di hari ke 21 ya, keadaannya seperti itu, saya deg-degan pak. Saya takut salah. Saya takut. Saya malah tidak bayar, alasannya ada masalah keluarga; takut pada Yudas.
Diam-diam Ekki mengaku menceritakan kejadian pertengkaran itu kepada Tamara Tjasmara dan Yudha Arfandi karena khawatir terjadi sesuatu. Namun keesokan harinya sikap Yudha Arfandi terhadap Tamara Tjasmara kembali baik dan ditemani olehnya untuk disuguhi.
“(Tamara) membiru dan membiru, keesokan harinya saya bawa ke rumah sakit. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Pagi harinya, Yehuda minta datang ke rumah sakit. Cuma (gendang telinga Tamara Tjasmara pecah, yang pecah), aku Eki. Lihat “Pencurahan emosi dan keanggunan Tamara Tyasmara dengan Yudha adalah pengecualian untuk rumor” (pur/dar).