Depok –
Bank-bank berbagai warna dan corak tertata rapi di Kami Creative Gallery di Kalimulya, Depok, Jawa Barat. Siapa sangka, bangku-bangku tersebut berasal dari kaleng cat.
Ya, Lucy Silvana Aritonang (50), pemilik Kami Creative, ‘menyulap’ kaleng cat menjadi sofa. Lucy memulai bisnisnya pada tahun 2018. Saat itu, ia terinspirasi saat mengikuti kegiatan sosial yang kami bagikan kepada teman-temannya.
Karena kita punya kapasitas, kita bisa melukis, melukis. Saya juga punya tim, kata Lucy saat ditemui detikFinance beberapa waktu lalu dan menulis, Senin (29/4/2024).
Sebelum memulai perusahaan, Lucy adalah karyawan multinasional. Ia mengundurkan diri pada tahun 2015 dan membuka kedai kopi di Margonda, Depok, Jawa Barat. Usaha Lucy dimulai dengan 5 orang karyawan dan dijalankan di garasi rumahnya di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat. Bermodal Rp 500 ribu, Lucy memulai usahanya dengan mendatangi langsung toko cat untuk membeli kaleng cat bekas.
“Saat memulai usaha, kami pergi ke tukang cat di Sawangan. Lalu kami mencari mitra dan mereka mengambil limbah dari perusahaan cat,” jelas perempuan lulusan sarjana kedua atau master di bidang manajemen keuangan ini.
Dari modal usahanya saat itu, Lucy meraup omset sebesar Rp 500 ribu. Saat itu, bank produksi Lucy dibeli untuk konser Grup Musik Slank di Sumatera. Pesanan yang dilakukan oleh Schlank membuka jalan bagi bisnis Lucy. Sejak awal, Lucy menjalankan bisnisnya secara online. Lucy juga memiliki galeri bernama Kami Creative yang berlokasi di Kalimulya, Depok, Jawa Barat.
Perusahaan Lucy pernah mencapai omzet Rp 100 juta per bulan. Kini omzetnya berkisar Rp 20 juta per bulan dengan 3 orang karyawan. Kalau proyeknya sekitar Rp 100 juta, jumlah karyawannya ditambah menjadi 7-10 orang.
Atas kiprahnya, Lucy pernah mendapatkan penghargaan dari Kota Depok berupa Bunda Award 2022, mewakili Kota Depok pada Jabar Juara We Are Creative 2019, serta menjadi finalis Ecothon 2022 Bidang Pengolahan Sampah.
Epidemi ini dibantu oleh BRI
Di masa pandemi, Lucy merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terbantu oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Lucy menerima KUR BRI Rp 30 juta selama pandemi tahun 2021. Saat ini Lucy membangun Kami Creative Gallery di Kalimulya, Depok, Jawa Barat.
Lucy mengajukan sendiri KUR BRI dibantu rekan-rekannya di BRI di Kami Shering. Setiap bulan dia membayar Rp. Lucy melunasi KUR BRI-nya lebih cepat.
“KUR BRI sangat membantu karena saya tidak punya uang saat membuat Kami Creative,” kata Lucy.
Ke depannya, Lucy berharap BRI dapat membantu memasarkan produk Kami Creative miliknya. Selain sofa, Lucy membuat permadani, taplak meja, dan selimut tambal sulam. Lucy pun mengembangkan usahanya sendiri melalui Kedai Berbagi. Toko ini menjual dim sum non-monosodium glutamat (MSG), minuman coklat, dan burger bersama Kami Creative. Di seberang Kami Creative adalah Sekolah Ash-Shoff.
Lucy juga meminta nasabahnya untuk menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BRI. QRIS biasanya diambil saat pasar pangan di Kedai Berbagi dengan nilai transaksi ribuan rupee.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Kantor Cabang Depok, Yulianto mengatakan jika melihat kredit yang diberikan, tren pertumbuhan UMKM Depok masih bagus.
“Sektor komersial dan industri kecil (menjadi perhatian),” kata Yulianto saat ditemui terpisah di kantornya, JL Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk pedagang BRI, dari 1.129 pedagang BRI yang tersebar di wilayah Depok, sebanyak 617 pedagang menggunakan QRIS stabil.
(sekarang/hns)