Jakarta –
Institute for the Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan ada dua indikator untuk melihat keadaan perekonomian Indonesia. Direktur Pengembangan Big Data INDEF Eko Listiyanto mengatakan kedua indikator tersebut mampu menggoyahkan perekonomian Indonesia.
Dua indikatornya adalah defisit fiskal dan defisit transaksi berjalan. Dalam acara tersebut, Eko menyoroti tren defisit transaksi berjalan. Ia menganalisis, meski Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia mengatakan fundamental perekonomian Indonesia baik, namun indikator-indikator tersebut dapat menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
“Ini menarik, defisit dan defisit transaksi berjalan. Jadi, meski Bank Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan bilang fundamental kita bagus, tapi ada dua tanda jangan sampai tertipu, yang bisa mengguncang. perekonomian,” kata Eko dalam acara debat publik, Jakarta, Selasa (04/07/2024).
Selain itu, dia memastikan dalam setahun terakhir transaksi berjalan atau transaksi berjalan terus mengalami defisit. Eko juga mengatakan, penggunaan belanja defisit yang terus berlanjut bisa berdampak pada depresiasi rupiah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada triwulan IV tahun 2023, transaksi berjalan mengalami defisit sebesar 1,3 miliar dolar atau 0,4% terhadap PDB. Sementara pada kuartal I-2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 2,2 miliar dolar atau 0,6% terhadap PDB. setengah waktu,
“Angkanya dua triwulan berturut-turut ada defisit. Kuartal IV kita defisit, triwulan I defisit. Memang angkanya dari triwulan, defisitnya bertambah ya,” jelasnya . .
Jika defisit semakin melebar pada paruh kedua 2024 nanti, dia memperkirakan rupee harus kembali stabil. Sebab, ia meyakini indikator transaksi berjalan bisa mewakili kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
“Karena itu pasti akan memberikan rupee. Current account atau rekening koran itu indikator yang bisa mewakili situasi saat ini dengan sangat baik. Berapa uangnya, dalam dolar maksudnya ya, dan bagaimana situasi perekonomiannya, apa saja.” .seperti itu, semuanya bersumber dari defisit dunia usaha,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah Indonesia bisa menjaga defisit transaksi berjalan dengan aman untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Lihat juga video “Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Jokowi: Didukung Investasi Masuk RI”:
(kilo/kilo)