Jakarta –

Data Badan Statistik Pusat (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lambat. Ini dapat dilihat dalam realisasi ekonomi Indonesia selama 2024 tahun, yang meningkat sebesar 5,03%, yang ditunda 5,05%dibandingkan dengan 2023.

Penjabat BPS Amalia Adinenggar widyasanti mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,03%berdasarkan kuartal pertama untuk menghitung hingga IV 2024 atau IV-2012 dibandingkan dengan kuartal keempat 2023 sebesar 5,02%dibandingkan dengan kuartal keempat 2023.

“Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03%pada tahun 2024,” kata Amalia pada konferensi pers pada hari Rabu.

Ekonomi Indonesia didasarkan pada jumlah produk domestik bruto pada kuartal keempat 2024, berdasarkan harga saat ini 5.674,9 triliun rp dan harga konstan 3,296,7 triliun rp. Dalam hal pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kontribusi paling penting dari konsumsi domestik, memberikan 54,04% dan meningkat sebesar 4,94%. Pertumbuhan ini lebih baik dari 2023, yang meningkat sebesar 4,82%.

“Jika Anda melihat seluruh sumber pertumbuhan 2024, konsumsi domestik akan menawarkan sumber pertumbuhan terbesar pada tahun 2024, yaitu 2,60%,” kata Amalia.

Amalia menjelaskan bahwa konsumsi domestik meningkat sebagai peningkatan aktivitas dan mobilitas rumah tangga. Kelompok konsumen yang paling berkembang adalah transportasi dan komunikasi, yang tumbuh sebesar 6,56%, serta restoran dan hotel tumbuh 6,53%.

“Peningkatan masyarakat juga menyebabkan peningkatan kebutuhan akan transportasi dan komunikasi. Ini tercermin dalam meningkatnya jumlah penumpang penumpang, armada dan penumpang penumpang udara. Komponen konsumsi domestik berikutnya adalah banyak restoran dan hotel.

Ada insentif untuk dorongan ekonomi. Periksa halaman berikutnya.

(Help/FDL)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *