Jakarta –
Read More : Dugaan Korupsi Proyek PDNS Rp 958 M, Ini Tanggapan Komdigi
Pada tahun 2024, ekonomi digital Indonesia akan meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu menjadi USD 90 miliar atau Rp 1.419 triliun. E-commerce adalah kekuatan pendorong ekonomi digital negara ini.
Berdasarkan laporan terbaru e-economy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek dan Bain & Company, terungkap bahwa sektor e-commerce berkontribusi terhadap ekonomi digital Indonesia dengan meningkatkan GMV sebesar 11% menjadi USD 65 miliar pada tahun 2024.
Pertumbuhan ini sejalan dengan inovasi berkelanjutan dari platform e-commerce besar yang juga menawarkan fitur-fitur baru seperti video commerce untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
“Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua dalam hal jumlah video yang diunggah oleh kreator, dengan CAGR 16 hingga 2024,” kata Country Director Google Indonesia Veronica Yutami di Jakarta, Rabu. 11/2024).
Berbicara pada kesempatan yang sama, Adarsh Baijal, Partner, Bain & Company mengatakan bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara berkembang pesat, dengan pertumbuhan GMV dan pendapatan sebesar dua digit yang konsisten serta peningkatan laba di seluruh sektor yang dipimpin oleh para pemain kunci itu.
“Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ini sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan ini dan kami memperkirakan GMV akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030, terutama didorong oleh sektor e-commerce dan perjalanan online, khususnya dengan meningkatnya perjalanan internasional,” ujarnya. .
Selain itu, layanan keuangan digital terus tumbuh meskipun terdapat peraturan yang ketat.
“Meningkatnya kelas menengah dan kebutuhan akan pengelolaan keuangan yang lebih baik, terutama di era pascapandemi, akan semakin meningkatkan permintaan terhadap produk dan layanan di sektor-sektor tersebut,” kata Baijal.
Saksikan video “Video: Google Perkirakan Ekonomi Digital RI Capai $90 Miliar Tahun Ini” (agt/fay)