Jakarta –
“Susu ikan” baru-baru ini mendapat perhatian luas karena telah diusulkan untuk dimasukkan dalam Paket Makanan Bergizi Tanpa Pravo-Gibran. Susu Ikan sebenarnya mulai dikembangkan pada tahun 2021 dan diluncurkan pada tahun 2023 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Budi Solisto, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengklaim susu ikan dapat memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia yang saat ini masih tertinggal .
Ia menegaskan, rata-rata konsumsi protein di Indonesia bahkan kurang dari 100 gram per hari.
“Di negara maju konsumsi proteinnya sudah lebih dari 100 gram per hari. Kalau dibandingkan Vietnam, kita masih jauh, Vietnam sudah mendekati 100, 94 gram per hari,” jelas Bodi saat jumpa pers, Selasa (17 September 2024). ).
Kandungan protein ikan (HPI) pada “susu ikan” dikatakan dapat meningkatkan asupan protein anak serta membantu tumbuh kembang otak dengan meningkatkan asam lemak omega-3.
“Padahal kita tahu ikannya bermacam-macam, ikan segar, ikan olahan, dan HPI yang dijadikan susu ikan. Ini memberi masyarakat pilihan,” lanjutnya.
Di bawah ini adalah daftar rata-rata asupan protein harian untuk berbagai negara: Amerika Serikat: 109,5 gram Norwegia: 101,2 gram Vietnam: 94,4 gram Spanyol: 94,3 gram Malaysia: 89,1 gram Jepang: 82,9 gram Korea Selatan: 78,5 gram Myanmar: 78,3 gram Filipina. 73,1 gram Thailand: 66,5 gram Kamboja: 63,6 gram Indonesia: 62,3 gram
Tonton video “Bahan Susu Ikan Ditawarkan untuk Paket Makanan Bergizi Gratis” (naf/up)