Jakarta –
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), akan ada sekitar 66 juta pengusaha UMKM di Indonesia pada tahun 2023.
Kontribusi UMKM mencapai 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan mampu menyerap kurang lebih 117 juta orang (97%) dari total angkatan kerja. Nilai-nilai di atas memberikan potensi besar bagi pelaku UMKM karena mampu berkontribusi terhadap perekonomian inklusif Indonesia.
Menyadari pentingnya pengembangan UMKM, PT Gunbuster Nickel Industries (GNI) dan PT Stardust Estate Investment (SEI) berkomitmen untuk mendukung pelatihan Corporate Social Responsibilities (CSR) dan Badan Usaha Desa (BUMDES) bagi kedua kelompok penerima pelatihan. Desa dan Desa Bungintimbe. Pelatihan yang berlangsung di Coronadale, Petasiya Timur, Sulawesi Tengah pada 3 hingga 7 Juni 2024 ini juga bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Migrasi Sulteng.
Melisa Tanoyo, Head of Corporate Communications PT GNI, menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan yang lebih besar terhadap pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Tujuan 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG): untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, angkatan kerja yang sepenuhnya produktif, dan pekerjaan yang layak.
Melalui kegiatan ini, perusahaan berharap dapat membantu masyarakat lokal mengembangkan potensi lokalnya dan meningkatkan taraf hidup mereka melalui kewirausahaan.
“Pelatihan kewirausahaan ini akan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi inklusif Indonesia dengan mendorong terciptanya usaha-usaha baru yang dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal serta pembangunan ekonomi lokal yang lebih dinamis dan berkelanjutan,” kata Melisa. dalam keterangan tertulisnya, Senin (6 Oktober 2024).
Dalam kegiatan ini, PT GNI bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan program pelatihan relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat dan memberikan dampak nyata dan berkelanjutan. Menurut Melisa, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi kelompok binaan CSR perusahaan dan memperkuat jaringan usaha lokal.
Melisa mengatakan, bagi dua kelompok binaan CSR yaitu Kelompok Garmen Desa Bunta dan Kelompok Usaha Sabahi Flossing Desa Bungintinbe, program ini akan memberdayakan mereka dan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha UMKM mereka.
Sementara bagi BUMDES, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan edukasi dan mendorong kelompok UMKM di Desa Bunta dan Bungintimbe untuk memperluas jaringan usaha yang sudah ada.
Pelatihan yang diikuti kurang lebih 15 peserta ini memberikan beberapa materi pembelajaran antara lain pengenalan produktivitas dan motivasi, manajemen bisnis yang efektif mulai dari perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran. Pelatihan ini dipimpin langsung oleh Dinas Sumber Daya Manusia dan Migrasi Sulawesi Tengah.
Salah satu peserta yang juga Sekretaris Jenderal BUMDES Desa Bunta Rizka sangat antusias dan mengucapkan terima kasih kepada PT GNI dan PT SEI yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini.
“Kegiatan ini sangat bagus karena dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai kewirausahaan. Konten yang disajikan sangat menarik dan dengan mengikuti kegiatan ini kita bisa berharap beberapa unit usaha kita semakin berkembang,” tuturnya. Dikatakan.
Linsen Riga, guru ahli pertama Dinas Sumber Daya Manusia dan Migrasi Sulawesi Tengah, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk melatih UMKM dalam mengelola usahanya dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada PT GNI dan PT SEI yang telah menyelenggarakan program CSR ini.
“Pelatihan ini bertujuan untuk melatih UMKM dalam mengelola usahanya dengan baik dan benar, karena banyak hal yang perlu dipahami dalam berwirausaha. Kami hadir untuk membantu mereka terkait pengelolaannya karena tidak mudah membuat bisnis ini berkelanjutan,” ujarnya.
“Kami juga mengapresiasi PT GNI dan PT SEI yang telah melaksanakan program CSR komprehensif yang mendukung UMKM, mulai dari perizinan, pelatihan, dan pemasaran. Kami berharap dapat mendukung pemerintah dalam upaya ini ‘dalam hal penciptaan lapangan kerja’,” tambahnya.
Ia mengatakan, PT GNI dan PT SEI merupakan contoh perusahaan yang patut ditiru karena telah mendukung pengembangan UMKM sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
(Anru/Ega)