Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gnadi Sadekin membeberkan status Pusat Kesehatan Masyarakat (Poskimas) di Indonesia. Menurut dia, sebanyak 4.691 tenaga kesehatan dari total 10.195 poskim di seluruh Indonesia mengalami sembilan jenis lowongan.
Informasi itu ia sampaikan saat rapat pimpinan dengan Komisi IX DPR, Rabu (3/7/2024) di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senyan, Jakarta. Budi mengatakan, terdapat kekurangan 8.160 tenaga kesehatan untuk mengisi kekosongan di puskesmas.
“Poscom kita sudah 80 tahun mandiri dan belum pernah selesai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bodhi mengatakan, lowongan terbanyak adalah dokter gigi.
Ia mengatakan: “Jadi lowongan terbanyak untuk dokter gigi. Dari sepuluh ribu puskesmas, 2.991 puskesmas tidak memiliki dokter gigi. 46 persen ada lowongan untuk 9 jenis tenaga kesehatan.”
Budi juga melaporkan kekurangan bidan di 49 puskesmas, antara lain dokter 423 orang, apoteker 564 orang, tenaga kesehatan masyarakat 788 orang, ahli gizi 923 orang, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) 1.395 orang, dan tenaga kesehatan lingkungan 1.395 orang dan 1.395 perawat di 26 puskesmas.
Sementara di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DPTK), Bodhi mengatakan 65 persen puskesmas mengalami kekosongan tenaga kesehatan.
Katanya: “Kalau bicara wilayah DPTK, 65 persennya kosong. Jadi jumlahnya susah banget, distribusinya juga susah sekali. Jadi ini dua persoalannya.”
Jika mengikuti standar yang ditetapkan mantan Menteri Kesehatan tersebut, maka 62 persen puskesmas tidak memiliki standar jumlah 9 jenis tenaga kesehatan.
“Kemudian 74 persen puskesmas di DPTK belum memiliki tenaga yang sesuai standar. Jadi bayangkan bapak dan ibu, kemarin dalam rapat dengan Presiden saya sampaikan bahwa infrastruktur dan infrastruktur kesehatan serta infrastruktur pendidikan adalah dua hal yang menjadi daya tarik Indonesia. berkurangnya kinerja di antara negara-negara OECD,” jelas Bodi.
“Kami kini melakukan akselerasi pesat untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan, karena ini merupakan salah satu dari dua data terendah dalam laporan OECD Indonesia,” tegasnya. Saksikan video “Kementerian Kesehatan Identifikasi Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta” (ath/naf)