Jakarta –

Komisi Parlemen Indonesia telah mengundang pengaruh beberapa kosmetik untuk membahas perlindungan konsumen. Dalam hal ini, mata -mata atau dokter terpengaruh dan dokter adalah Maria Francis.

Dalam tawarannya, dokter menyatakan niatnya untuk mengakhiri perawatan kulit, yang merusak publik. Dia juga menekankan proses pelaporan jika konsumen menderita kerugian karena kosmetik palsu.

Dia mengatakan dengan RDP dengan Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Rabu (12.02.2025), “Dokter sendiri tidak tahu di mana, jika masalah ini muncul, di mana, di mana, di mana dilahirkan?”

Dia juga menunjukkan beberapa produk kosmetik, yang menurutnya terlalu banyak. Beberapa dari mereka tidak diizinkan untuk mendistribusikan, tetapi pemilik masih membaginya.

Dalam hal ini, ketua Badan Keamanan Konsumen Nasional Mohammad Mufti Mubarak juga berpartisipasi. Dia mengatakan partainya akan membentuk kelompok kerja untuk melaporkan produk berlebihan yang dibutuhkan untuk kecantikan.

Mufti berkata, “Kelompok kerja yang terlalu mirip adalah bagian dari program kami, kami berharap kami akan bekerja sama karena ini adalah tes dan kelompok kerja ini akan meningkatkan iklan dan perawatan yang berlebihan.” Tonton Video “Video: Sekali Lagi, Tonton Alasan BPOM ingin membuat tinjauan dampak dari ulasan” (KNA/UP)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *