Jakarta-

Nilai tukar rupee terhadap dolar lemah. Bahkan, nilai tukar dolar sudah menembus Rp 16.000. Nilai tukar rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa mempengaruhi industri otomotif dalam negeri.

Mengutip data RTI, Senin (22/4/2024), pagi ini dolar AS berada di level tertinggi Rp 16.251 dan terendah Rp 16.188. Serta situasi geopolitik global dimana terjadi konflik di Timur Tengah. Situasi memanas antara Iran dan Israel juga dapat berdampak pada industri otomotif negara tersebut.

Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, sentimen seperti perubahan nilai tukar rupee terhadap dolar AS dan kondisi geopolitik global kemungkinan besar akan berdampak pada pasar otomotif di Indonesia. Meski demikian, Toyota masih memantau dan mengevaluasi dampaknya, khususnya pada model Toyota produksi lokal dan yang berstatus impor CBU. Pihaknya masih mencermati berbagai faktor sebelum melakukan koreksi harga kendaraan.

Karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika menetapkan harga, seperti nilai tukar, biaya produksi, kondisi pasar, persaingan, dll dengan pelanggan, produsen, dan jaringan dealer, agar Toyota dapat terus memberikan pengalaman kepemilikan Total yang terbaik. berbagai produk dan layanan untuk pelanggan Toyota,” kata Anton di detikOto, Senin (22/4/2024).

Selain itu, penjualan kendaraan pada tiga bulan pertama atau kuartal I 2024 mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan grosir mobil (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Januari-Maret 2024 turun 23,9% menjadi 215.069 unit. Sementara penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) juga turun 15% menjadi 230.776 unit dibandingkan kuartal I 2023.

Di sisi lain, Gaikindo mematok target penjualan mobil di dalam negeri sebanyak 1,1 juta unit hingga akhir tahun. Apakah ini tujuan yang realistis?

Tergantung kondisi kuartal II (kuartal II) hingga akhir tahun. Masih ada waktu, kita berharap kondisi pasar membaik, kata Anton.

Direktur Penjualan, Pemasaran, dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengamini penjualan mobil dalam negeri mengalami penurunan pada kuartal I. Ia mengatakan, kondisi pasar otomotif saat ini sedang tidak stabil.

Karena pengaruh situasi geopolitik dan perekonomian global dan nasional. Oleh karena itu, kami akan terus memantau perkembangan kondisi untuk terus menyesuaikan strategi ke depan, kata Billy kepada detikOto, Senin (22/4/2024). Tonton video “Dolar AS Menggila, Seperangkat Barang Menunggu Makin Mahal” (rgr/dry)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *