Jakarta –
Read More : Respons KAI Commuter usai Geger Pin Bumil Kadaluwarsa dipakai Buat Duduk di KRL
Seblak merupakan masakan yang memadukan rasa pedas dan manis. Identik dengan sup, tak heran jika sajian ini digemari semua kalangan, terutama di kalangan anak muda.
Meski banyak penggemarnya, namun terlalu sering memakannya tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya, salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk seblak dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Dokter spesialis penyakit dalam, SPPD dr Unita Indah Devi mengatakan, jika seseorang sering mengonsumsi makanan bertepung seperti seblak, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi. Ini termasuk pembesaran hati, pankreatitis, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, obesitas dan penyakit jantung.
“Iya, ada baiknya kurangi konsumsi makanan bertepung menjadi seminggu sekali,” kata dr Unita kepada Datecom, Jumat (3/12/2024).
Salah satu organ yang rentan mengalami masalah adalah pankreas, kata dr Unita. Sebab, makanan yang mengandung tepung seperti seblak, kofte, dan kofte bisa menyulitkan lambung untuk mencernanya.
“Kisaran aman untuk (enzim pankreas) amilase adalah 23-85 unit per liter (U/L), lipase 0-160 U/L. Tidak masalah Anda muda atau tua, pria atau wanita,” katanya. .
Dr Unita menambahkan, jika seseorang makan banyak tepung, tubuh akan menunjukkan gejala-gejala yang umum.
“Kita bisa menambah berat badan dan meningkatkan tekanan darah dan gula darah.” Saksikan video “Peran Pemeriksaan Kesehatan Rutin dalam Mencegah Obesitas dan Diabetes” (dpy/kna)