Jakarta –
Penyakit ginjal merupakan masalah kesehatan yang serius. Presenter Fazlan Muhammad pun mengalami penyakit tersebut hingga harus menjalani operasi kandung empedu.
Sakit banget, nggak bisa bergerak, dipukul macam-macam, kata Fadlan dikutip detikHot, Kamis (20/6/2024).
Berbeda dengan pengalaman Fadlan, dokter spesialis penyakit dalam dr Aro Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan, batu bisa menimbulkan gejala nyeri yang sangat parah jika menyumbat saluran empedu. Rasa sakit ini tentu dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan produktivitas.
Selain nyeri, batu empedu juga bisa menimbulkan gejala urine berwarna coklat.
“Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah pada perut bagian kanan, nyeri, mual, badan menguning, urine berubah warna menjadi coklat, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut seperti USG, CT scan atau MRI,” ujarnya. dikatakan. dr Ario saat dihubungi detikcom, Kamis (20/6/2024).
Salah satu jenis batu yang dapat terbentuk di dalam empedu adalah batu kolesterol. Batu-batu ini terbentuk karena banyaknya kolesterol dalam tubuh, bagaimana cara menghindarinya?
Untuk mencegah penyakit kandung empedu, Dr. Aru menyarankan masyarakat untuk mengikuti pola makan rendah lemak dan membatasi berbagai makanan tinggi lemak.
“Orang yang pola makannya tinggi lemak, kurang serat, kurang minum kopi, atau mengalami obesitas umumnya lebih mungkin terkena batu,” kata Dr. Aro.
“Untuk menghindarinya, kurangi jumlah junk food dan lemak dalam makanan. Namun ada faktor genetik yang bisa menyebabkan batu terbentuk dengan sendirinya,” lanjutnya.
Dalam beberapa kasus, pasien batu harus menjalani prosedur pengangkatan batu. Diet rendah lemak juga dianjurkan bagi penderita kondisi ini.
Hal ini perlu dilakukan karena asam empedu yang biasa digunakan berfungsi memecah kandungan lemak pada makanan yang dikonsumsi.
“Karena asam empedu digunakan sebagai enzim untuk mencerna makanan, terutama lemak, karena kandung empedu mengecil, biasanya perut akan buncit jika terlalu banyak lemak.” Saksikan video “Menjelajahi Profesi Dokter Hewan yang Sering Terabaikan” (avk/suc)