Jakarta –
Masalah kolesterol tinggi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk kalangan muda. Jika masalah kolesterol tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Apa sebenarnya pemicu masalah kolesterol tinggi pada anak muda? Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan peralihan gaya hidup yang lebih modern menjadi salah satu penyebab masyarakat mengalami masalah kolesterol tinggi.
Perubahan ini menyebabkan generasi muda kurang makan makanan sehat dan kurang berolahraga karena peran mereka.
“Pencetus kolesterol tinggi banyak sekali. Bisa faktor genetik atau keturunan, obesitas, pola makan yang buruk, atau kurang olah raga,” kata dr Aru saat dihubungi detikcom, Rabu (04/09/2024).
Beberapa jenis makanan, seperti junk food, bagian hewan lain, dan daging merah, memicu peningkatan kolesterol darah. Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi jenis makanan tertentu, Anda perlu memperhatikan porsinya.
Anak muda sering kali mengonsumsi makanan penambah kolesterol tanpa memperhatikan ukuran porsinya dan tidak diimbangi dengan olahraga yang baik.
“Biasanya dikonsumsi oleh anak muda, terutama yang bekerja di kantoran dengan jam kerja yang padat,” lanjutnya.
Dr Aru mengatakan, ciri-ciri kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Masalah kesehatan baru muncul ketika masalah kolesterol tinggi tidak ditangani dengan baik selama beberapa waktu.
Karena itulah dr Aru menghimbau generasi muda untuk rutin memeriksakan kesehatannya, terutama dalam hal kolesterol tubuh. Penting untuk mengelola kolesterol dengan baik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
“Masalah yang umum terjadi adalah terbentuknya plak di pembuluh darah. Tapi prosesnya lama. Ciri-ciri kolesterol tinggi kadang tidak jelas. Banyak orang, terutama generasi muda, menderita kolesterol tinggi, tapi tanpa gejala. Biasanya terdeteksi pada saat pemeriksaan kesehatan,” ujarnya. Tonton video “Ahli Saraf: 90% stroke dapat dicegah” (avk/suc)