Jakarta –
Lima orang telah ditangkap polisi atas kematian bintang “Friends” Matthew Perry. Dua dokter dan asisten pribadi Perry juga ditangkap. Hasil pemeriksaan polisi mengungkap ada jaringan kriminal “bawah tanah” yang banyak mengedarkan ketamine.
Perry meninggal pada Oktober 2023 dalam usia 54 tahun di rumahnya di Los Angeles, AS. Otopsi mengungkapkan tingginya kadar ketamin dalam darah.
Overdosis ketamin berdampak parah pada Perry hingga menyebabkan kematiannya.
“Para terdakwa memanfaatkan masalah kecanduan Pak Perry untuk memperkaya diri. Mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan membahayakan Tuan Perry. Namun, mereka melakukannya,” kata pengacara Amerika Martin Estrada, dikutip BBC, Jumat (16/01) 8/2024.
Tiga terdakwa, termasuk asisten Perry, telah mengaku bersalah atas tuduhan narkoba. Sementara itu, menurut departemen kehakiman, seorang dokter dan seorang wanita bernama “Ratu Quetamine” ditangkap pada hari Kamis.
Ketamine adalah zat ampuh yang digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, dan nyeri. Sebelum kematiannya, Perry menjalani terapi infus ketamin. Namun, pertemuan terakhirnya terjadi lebih dari seminggu sebelum kematiannya.
Pemeriksa medis pada saat itu menyimpulkan bahwa ketamin dalam sistem Perry tidak mungkin berasal dari terapi intravena karena waktu paruh obat yang pendek.
Jaksa mengatakan asisten Perry, Kenneth Iwamasa, bekerja dengan dua dokter untuk memberikan ketamin senilai lebih dari $50.000 (R786 juta) kepada aktris tersebut pada seminggu sebelum kematiannya.
Para pejabat mengatakan mereka yang terlibat dalam skema tersebut mencoba mengambil keuntungan dari masalah penyalahgunaan narkoba yang dialami Perry.
Menurut dakwaan, salah satu dokter yang ditangkap, Salvador Plasencia, 42, memberikan ketamin kepada Perry di luar praktik profesional normal dan tanpa tujuan medis yang sah. Ia juga ditugaskan menginstruksikan Iwamasa untuk menyuntik Perry dengan ketamin tanpa tindakan pencegahan dan pengawasan keselamatan.
Empat hari sebelum kematian Perry, Iwamasa menyuntiknya sebanyak 27 kali dengan ketamin.
Sementara itu, wanita yang dijuluki “ratu ketamin”, Jasveen Sangha, bekerja sebagai pemasok obat di El Salvador. Jasveen berhasil mendapatkan bantuan dari dua terdakwa lainnya, Erik Fleming dan dokter Mark Chavez. Saksikan video “IDI tidak menolak pidato Menteri Kesehatan yang mendatangkan dokter dari luar negeri tapi…” (avk/naf)