Jakarta –

Kasus kematian mendadak pada atlet muda akibat serangan jantung semakin memprihatinkan. Konsultan ahli jantung dan spesialis intervensi vaskular di Rumah Sakit Royal Pragatha Center Jakarta Utara. Hendro Adi Kunkoro, SpJP(K), FIHA, mengimbau para atlet muda untuk mewaspadai penyakit jantung yang seringkali tidak terdiagnosis.

Gangguan Irama Jantung dan Faktor Genetik

Dr. Hendro mengatakan, atlet muda umumnya memiliki kondisi jantung yang sehat, namun gangguan irama jantung yang hebat bisa menyerang siapa saja, termasuk atlet muda.

Gangguan irama jantung pada atlet muda seringkali tidak terdeteksi jika hanya menjalani pemeriksaan singkat, kata dr. Dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2024), Hendro

Ia menyarankan pemeriksaan penunjang yang lebih mendalam, seperti konsultasi rutin dengan dokter spesialis jantung, pemeriksaan penunjang dengan EKG, tes treadmill, ekokardiografi, dan rontgen dada diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik. Selain itu, faktor genetik juga berperan besar dalam hal ini

Ia menambahkan, penyebab pasti dari gangguan irama jantung berbahaya ini belum sepenuhnya dipahami.

Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga

Gejala awal yang harus diwaspadai

Beberapa gejala awal, yang mungkin mengindikasikan gangguan irama jantung, mungkin tidak diketahui penyebabnya

“Ketika terjadi gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak lambat atau terputus-putus, maka suplai darah ke otak akan berkurang hingga berhenti sehingga menyebabkan melemah,” ujarnya. Hendro

Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini gangguan irama jantung. Menurutnya, deteksi dini dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius

“Pemeriksaan lebih lanjut seperti elektrofisiologi atau Holter mungkin disarankan jika ada tanda-tanda risiko gagal jantung,” ujarnya.

Mitos dan fakta tentang penyakit jantung

Selain itu, Dr. Hendro membahas mitos seputar gejala penyakit jantung Rasa dingin di sekujur tangan dan kaki atau berkeringat banyak bukanlah tanda-tanda serangan jantung, ujarnya.

“Pada pasien yang tidak terdiagnosis, gejala ini mungkin terkait dengan peningkatan respons sistem saraf simpatis pada beberapa individu. Namun, pasien dengan gagal jantung sejati sering kali datang dengan keringat dingin disertai nyeri atau tekanan di dada kiri,” ujarnya.

Hal ini juga menjernihkan kesalahpahaman umum seperti bahwa kebutaan dianggap sebagai serangan jantung

Dokter menyarankan agar pasien segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang cepat. Hendro “Penting bagi masyarakat untuk memahami gejala sebenarnya dan tidak mendiagnosis diri sendiri, yang dapat membahayakan diri mereka sendiri,” katanya.

Pentingnya pendidikan dan pencegahan

Dr. Hendro menegaskan, edukasi masyarakat mengenai kesehatan jantung sangatlah penting Pasalnya, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau gaya hidup. Faktor genetik dan kondisi pembuluh darah individu juga mempengaruhi risiko penyakit jantung

Faktanya, orang dengan gaya hidup sehat pun bisa terkena serangan jantung meski mereka memiliki faktor risiko genetik, kata Dr. Hendro

Pola hidup sehat harus diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit jantung Diet rendah lemak, pengendalian tekanan darah, asupan serat tinggi dan olahraga teratur dianjurkan.

Ia menambahkan, pengetahuan mengenai pertolongan pertama bagi masyarakat umum terhadap serangan jantung juga sangat penting, mengingat kondisi tersebut bisa berakibat fatal dengan cepat.

Dr. Hendro juga menganjurkan agar orang yang berusia di atas 35 tahun sebaiknya memeriksakan kesehatan jantungnya, terutama yang memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, atau riwayat keluarga terkena serangan jantung di usia muda. Dengan perhatian dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko serangan jantung pada atlet dan masyarakat umum dapat dikurangi, ujarnya.

Ia mengatakan, menjaga kesehatan jantung melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin dapat menurunkan risiko serangan jantung secara signifikan.

Meskipun serangan jantung tidak dapat diprediksi, Dr. Hendro mengatakan pengetahuan dan akal sehat dapat membantu mengurangi dampaknya dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal Ia berpesan kepada semua orang untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegahnya sejak dini.

“Dengan lebih banyak pendidikan dan kesadaran, kita dapat menghindari banyak serangan jantung yang fatal,” katanya.

Jika Anda mengalami gejala serangan jantung, Anda harus menemui dokter. Hendro Adi Kunkoro, SPJP (K), Konsultan Intervensi Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah F FIHA, RS Royal Pragat, Santur, Jakarta Utara, untuk mencegah komplikasi. (acd/ega)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *