Jakarta –

Peserta Program Pendidikan Kedokteran Khusus (PPDS) di Fakultas Kedokteran di Universitas Padjadjaran, Priguna Anugerah Pratama (PAP), diduga dalam pemerkosaan pemerkosaan pasien. Polisi mengatakan ada tanda -tanda kelainan dalam perilaku seksual di antara para pelaku.

“Dari hari -hari ini, kecenderungan para pelaku mengalami sedikit gangguan pada gangguan seksual,” kata direktur polisi regional di Jawa Barat (Dirkum), menggabungkan Pol Surawan, pada hari Rabu (04.04.2025) di Polisi Regional Jawa Barat.

Untuk catatan ini, polisi akan melakukan pemeriksaan psikologis forensik dari dugaan PAP. Namun, itu tidak lagi dijelaskan tentang gangguan seksual yang diduga dialami oleh tersangka.

“Dengan cara yang sama, hasil pemeriksaan pelaku nantinya akan diperkuat pada penyelidikan lebih lanjut dengan menyelidiki psikologi forensik, psikolog,” kata Surawan, yang dikutip oleh Antara.

Tinjauan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan Indonesia meminta akhir dari seluruh Program Pelatihan Spesialis Bulanan (PPDS) untuk Program Anestesi di UNPAD. Nilai -nilai pemerkosaan juga dilarang untuk melanjutkan pelatihan mereka di FK Unpad dan mengancam untuk berlatih di setiap fasilitas kesehatan seumur hidup, karena pembatalan sertifikat pendaftaran (ukuran) diperlakukan.

“Kami telah memberikan sanksi ketat dalam bentuk larangan PPD untuk melanjutkan hidup mereka di RSHS, dan kami mengembalikan mereka ke FK Unpad,” kata Direktur Kesehatan Berkelanjutan untuk Kementerian Kesehatan (Kementerian Kesehatan di Republik Indonesia.

Efek pelecehan seksual yang dialami korban terjadi setelah pelaku mengambil darah dari tangan korban. Pelecehan seksual dilakukan di gedung MCHC di lantai 7 RSHS Bandung pada 18 Maret 2025. 01.00 WIB. (Kna/Up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *