Sukabumi –

Tujuh pria asal Jawa Tengah dikhianati oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka terjebak di bandara Malaysia selama dua hari hingga hanya bisa minum air keran.

Ketujuh pria tersebut berinisial ER (33), AAK (20), P (27), AMH (28), BA (25), F (30) dan N (25). Seseorang yang mereka temui di media sosial Facebook menjanjikan mereka pekerjaan di Malaysia.

Salah satu korban berinisial P, warga Sragen, Jawa Tengah, mengaku mengeluarkan uang sebesar Rp. $5 juta dikirimkan kepada seorang pria bernama “Saya” yang dia temui di media sosial.

“Pertama saya transfer 3 juta dong lewat transfer, lalu tunai 2 juta dong, 5 juta dong per orang. Katanya butuh tiket dan biaya ke sana serta izin Malaysia, tapi saya beli sendiri tiketnya. Semua 8 orang, yang lain Tidak ada salah satu orangnya punya paspor dan katanya mereka juga mau “saya, karena saya dan dua teman lainnya sudah punya paspor dan akhirnya saya ke Malaysia karena pesawat mau lepas landas,” kata Sabtu P (18/5).

P dijanjikan pekerjaan di peternakan sapi dengan gaji 3.500 ringgit (sekitar 12 juta dong). Namun sayang tak bisa dipungkiri ia kebingungan sesampainya di bandara Malaysia karena tidak ada yang menjemput dan tidak jelas tujuannya.

“Mereka bilang akan ada yang membawa pergi, tapi kami hanya menunggu dan tidak ada siapa-siapa. Mungkin karena kekacauan dan keadaan lain. Akhirnya kami tidak boleh keluar bandara melalui imigrasi. Tidak ada tujuan dan tidak ada dokumen. .” P. 2 Harry ditinggalkan di bandara Malaysia, minum air dari keran

Impian P dan dua temannya, ER dan temannya yang lain, untuk bekerja di Malaysia mendadak pupus. Mereka harus tinggal di Malaysia selama dua hari tanpa diketahui identitasnya.

“Ya, kami tidur di lantai terminal tanpa makan atau minum apa pun, bahkan air keran di toilet. Kami tiba dari 14-16 Mei, dan kami benar-benar terjebak di bandara Malaysia. .

“Akhirnya saya coba pinjam uang ke keluarga untuk beli tiket pulang. Orang di rumah sudah tahu, istri saya sudah tahu, tapi orang tua saya tidak tahu,” ujarnya.

Korban lain yang diketahui berinisial ER, warga Brebes, juga mengaku memberikan uang sebesar Rp. 4,75 juta kepada orang yang setuju bekerja di Malaysia.

“Sampai saya terjebak di Malaysia, saya tidak makan, minum, bahkan tidak minum air keran dari toilet atau mencuci tangan. Jadi saya sangat lapar karena ada tempat makan bahkan harus melalui Malaysia. Imigrasi padahal kami tidak boleh berangkat,” kata ER lirih.

Saya terus berkomunikasi dengan orang berinisial itu, tetapi sepertinya saya meyakinkan dia bahwa seseorang akan membawanya pergi. Namun, setelah menunggu selama dua hari, layanan penjemputan yang dijanjikan tak kunjung tiba.

“Kata koresponden, ayo keluar. Orang dari Biro Imigrasi sudah datang menjemput kita. Saya kira kalau orang dari Biro Imigrasi memang ingin menjemput kita, mereka akan mendatangi kita dari dalam. Lanjutnya. mengajak kami keluar, padahal kami sendiri tidak bisa keluar. Dan ada tentangan dari pihak imigrasi,” kata ER.

Korban yang merasa ditipu akhirnya kembali ke Indonesia. Setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, mereka sepakat berangkat ke Sukabumi untuk mencari saya si penipu.

Sebenarnya dari awal pertikaian sudah terungkap kalau kami ingin berbuat curang. Ditinggalkan di Sokarno. Begitu juga dengan Nohada.

Pria yang merekrut mereka dikabarkan berdomisili di kawasan Chikakak, Kabupaten Sukabumi. Mereka menemukan alamat pria asal N, salah satu korban yang juga berasal dari Sukabumi.

Namun, mereka kini kehabisan perbekalan dan tidak bisa kembali ke rumah. Mereka terjebak di Sukabumi. Pelaku penipuan belum ditemukan.

——

Artikel ini muncul di detikJabar. Saksikan video “Kisah Tragis 7 Calon TKI yang Ditipu Saat Berencana Memperbaiki Kehidupan di Malaysia” (wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *