Jakarta –
Dua kuburan batu lagi ditemukan di Desa Grogol, Paliyani, Gunungkidul. Makam tersebut diyakini berasal dari masa megalitikum.
“Posisi kubur batu tersebut tidak sama dengan kubur yang ada saat ini, yaitu terletak di sebelah selatan dan utara, serta letak kubur di sebelah barat dan timur. Hal ini menandakan bahwa peti batu tersebut berasal dari masa megalitikum,” jelasnya. . Anggota Gunungkidul. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Ari Kristian saat dihubungi detikJogja, Minggu (18/8/2024).
Dua kuburan batu ditemukan di lokasi tersebut. Dia mengatakan, bentuk kedua kuburan peti batu tersebut sama dengan dua kuburan yang ditemukan sebelumnya di lokasi yang sama.
“Dua yang terakhir kita lihat bentuknya sama,” jelasnya.
Menurut dia, di tempat tersebut diduga masih banyak kuburan peti batu. Diketahui, kuburan batu yang ditemukan berupa tiga lempengan batu berwarna putih yang ditemukan pada kedalaman 40-60 sentimeter.
“Nurv empat bisa tersingkap hingga kedalaman 40-60 cm. Tersingkap karena terlihat parit dan dasar batu kubur,” ujarnya.
Letak makam ketiga ditandai dengan kode C. Letaknya sekitar 50 meter timur laut makam A dan B, sedangkan makam D sekitar 30 meter barat daya makam A dan B.
“(Kuburan C) hampir 50 meter (Kuburan A dan B). D lebih dekat, sekitar 30 meter,” ujarnya.
Sebagai informasi, dua peti batu asal Grogol, Paliyani dan Gunungkidul pertama kali ditemukan TACB di Gunungkidul. Manajer TACB Gunungkidul Andi Riana mengatakan, kedua kuburan batu tersebut masih ada di tempatnya.
Justru karena tempatnya yang khusus tidak berubah, kata Andi kepada detikJogja melalui telepon, Jumat (28 Juni).
Andi mengatakan, kuburan peti batu tersebut merupakan peninggalan zaman dahulu kala. Makamnya terbuat dari lempengan batu yang disusun seperti peti batu.
“Tetapi tidak terbuat dari monolit atau batu padat, melainkan berbentuk bujur sangkar,” ujarnya.
____________
Artikel ini diterbitkan oleh detikJogja. Saksikan video “Situasi Gunungkidul Beach Club Dibatalkan oleh Raffi Ahmad” (wkn/wkn).