Jakarta –

Dirjen Suryo Utomo telah mengidentifikasi informasi baru tentang peningkatan sistem aplikasi Administrasi Pajak Coretax. COTAX sendiri telah menerima pembatasan sejak diterapkan pada Januari 2025.

Surio telah mengkonfirmasi bahwa beberapa hambatan telah ditemukan dalam operasi Coretax di negara itu sejak 1 Januari. Beberapa dari mereka setelah kesulitan masuk, masalah pengembalian tahunan (SPT) untuk mengeluarkan faktur tarif.

“Sudah benar sejak tanggal 1 Januari, beberapa pembatasan telah diadopsi. Kami sekarang terus meningkatkan, memasuki dan membuat SPT, secara teratur membaik dari Januari hingga saat ini,” kata Surio pada konferensi pers di kantornya, di kantornya, pada hari Rabu (4/30/2025).

Surio menjelaskan bahwa banyak masalah adalah prioritas tertinggi dalam sistem Cotorax. Salah satunya adalah latensi atau waktu untuk menunggu sistem mengambil.

Menurutnya, pada saat ini, akses ke layanan Cotorax lebih baik pada 0,08 detik. Dengan demikian, proses entri saat ini bisa cepat.

“Jadi, jika kita dapat memberikan peningkatan, waktu laten, atau tunggu kita untuk masuk. Contoh kata sekarang bisa 0,08 detik atau 8 detik mili,” kata Surio.

“Jadi, jika di masa lalu, itu hanya kenangan yang sulit di awal sesi.

Dan itu juga telah meningkatkan masalah faktur pajak. Surio menekankan bahwa tidak ada batasan pada faktur dan memotong bukti selama ini.

Ini menunjukkan publikasi faktur tarif selama tiga bulan tahun ini. Pada Januari 2025, faktur pajak diterbitkan pada 60.344.958, 64.276.098 dan 62.570.270.

Demikian pula, pajak penghasilan (PPP) mencapai 20 juta sebulan. Misalnya, pada bulan Januari, bukti mencapai 24.288.129, 24.397.195 untuk mengkonfirmasi pengurangan pajak Februari, 21.638.180 bukti untuk periode tarif Maret.

“Jumlah faktur tarif atau penggunaan pemotongan sekarang ditingkatkan. Saya mengatakan tidak ada batasan perbaikan fraktur dan konfirmasi pemotongan,” jelasnya. (Kil/kil)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *