Ibukota Jakarta –
Read More : Dani Olmo: Kemarin Cadangan, Kini Jagoan
Sejumlah wisatawan terlihat mengunjungi Danau Shuji di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Hari itu bukanlah hari libur atau akhir pekan, tapi selalu ada pengunjung.
Setelah 4 tahun dirintis, Desa Wisata Lembak Dana Shuji (Mbak Dewi Shuji), Program Lapangan Zona 4 Prabumulih PT Pertamina Hulu Rokan, kini kawasan ekowisata ini sudah mandiri.
“Mudah-mudahan pada tahun 2024, Mbak Dewi Shuji menjadi tempat ekowisata yang mandiri dan menjadi model,” kata inisiatif pengelola Danau Shuji, Bob Permana, dalam keterangannya mengutip lirik (27 Juli 2024).
Harapan tersebut diungkapkan Bob sekitar empat tahun lalu saat ia mulai merintis wisata Danau Shuji. Kini harapan itu menjadi kenyataan.
Saat membangun perjalanan Danau Shuji, Bob tidak menyangka akan menjadi epik. Saat itu, dia hanya ingin membantu anak-anak muda yang dipecat. Pada tahun 2020, sebuah pabrik di Desa Lembak ditutup sehingga menyebabkan 217 warga kehilangan pekerjaan. Bob bisa merasakannya ketika ia kehilangan pekerjaan dan tidak punya uang.
Dengan niat membersihkan danau, Bob hanya ingin mendorong mereka yang terkena PHK untuk pindah. Apakah Anda dapat menghasilkan uang atau tidak adalah masalah nanti. Sebagai sumber modal awal, Bob kebetulan mempunyai uang tersebut.
Beliau telah berhasil melakukan pekerjaan keamanan di Muara Enim dan membuat pelanggan puas dengan hasil pekerjaannya. Dari usaha tersebut Bob mendapat bayaran sebesar 560 juta rupiah. Dia sendiri tidak ingin menghabiskan uang sebanyak itu.
Uang itu ia gunakan untuk menyekolahkan sanak saudaranya umrah. Selain itu, Bob, yang mengelola masjid di dekatnya, menggunakan uang tersebut sebagai modal awal untuk membersihkan danau. Bob mengatakan, menurutnya usahanya tidak akan membuahkan hasil dalam jangka waktu yang lama.
“Penting untuk maju,” kata Bob. Teman-teman ini sekarang sudah punya pekerjaan. Tidak ada yang tahu tentang Desa Lembak, padahal di sana ada sebuah danau bersejarah.
Ia mensponsori pembersihan danau selama 6 bulan dengan berbagai keraguan masyarakat luas. Bob mengerahkan 40 orang yang telah dipecat untuk melakukan pekerjaan tersebut hingga danau menjadi bersih.
Keyakinan Pertamina dan tekad Bob
Bob sendiri telah melalui perjalanan hidup yang panjang dan sulit sehingga menimbulkan empati yang lebih besar terhadap orang lain. Bob menjalani 6 tahun dari 12 tahun 6 bulan hukuman penjara yang dijuluki Alkatraz Indonesia, Nusakambangan.
Ketika dia kembali ke masyarakat, tantangannya jauh lebih besar. Dia tidak diterima oleh masyarakat karena catatan penjaranya.
Namun Erwin Hendra Putra, Comrel & CID Staff Zone 4 melihat sesuatu yang lebih dalam pada diri Bob. Tak hanya prediksinya, Erwin juga mempertimbangkan performa kerja Bob sebelumnya.
Awalnya, Pertamina mengandalkan Bob untuk mengamankan pipa dan tugas ini terlaksana dengan baik. Bob dihormati oleh masyarakat setempat sehingga tidak ada yang berani mengganggu hal-hal yang dilindungi Bob.
Selain itu, Bob memelopori pembersihan danau secara mandiri, sehingga program ini bukan merupakan keinginan perusahaan melainkan kebutuhan masyarakat.
Upaya rintisan pariwisata di Danau Shuji ini menarik perhatian Pertamina. Jika dihitung, upaya Bob dan 40 orangnya mampu membersihkan 184,8 ton sampah yang sebelumnya mencemari danau.
Pembenihan warga saat ini menjadi modal penting untuk memberdayakan masyarakat karena masyarakat sangat membutuhkannya.
Intervensi Pertamina dalam ekowisata Danau Shuji melalui 3 kelompok yaitu Pokdarwis (kelompok sadar wisata berjumlah 61 orang), Pokdarling (kelompok peduli lingkungan beranggotakan 10 orang) dan Protaberdasi (program penanggulangan bencana alam kebakaran Danau Shuji beranggotakan 15 orang).
Ketiga program inilah yang menjadikan Lembak menjadi desa terkaya di Sumsel. Pendapatan dari Pokdarling mencapai Rp402 juta/tahun, Pokdarwis mencapai Rp4,2 miliar/tahun dan Protaberdasi mencapai Rp108 juta/tahun.
Besarnya rupiah yang diperoleh dapat dihitung menjadi angka nyata yang terlihat dengan menggunakan Danau Shuji. Semoga pada tahun 2024, Mbak Dewi Shuji menjadi eco-tourist yang mandiri dan menjadi model. Kalau dilihat dari SROI (Social Return on Investment) angkanya 3,52, artinya sangat baik.
“Pertamina memperbaiki kabin-kabin yang ada dengan menggunakan pipa bekas Pertamina. Pipa-pipa ini sangat awet dan kokoh,” kata Bob.
Kabin yang sebelumnya hanya terbuat dari kayu, kini menjadi lebih bagus dan kokoh. Inovasi tersebut juga memanfaatkan limbah pipa dari perusahaan.
Dukungan lainnya adalah sarana dan prasarana pariwisata untuk mempercantik kawasan hiburan di danau ini. Pertamina hanya memberikan dukungan finansial, sedangkan ide-ide inovatif dan realisasinya menjadi milik Pokdarwis. Memasukkan papan tulis modern yang menarik adalah ide Pokdarwis. Saat ini, setelah 4 tahun beroperasi, proyek tersebut masih utuh dan dapat dikunjungi wisatawan.
Perahu, makanan, dan musik
Ada banyak hal yang dapat dilakukan di Danau Shuji. Pertama tentu saja Anda harus menikmati pemandangannya. Anda bisa berjalan-jalan di sekitar danau dan berfoto. Terdapat jembatan, gubuk, dan perkebunan karet di tepi danau yang menjadi lokasi Instagrammable.
Selanjutnya jika ingin bermain air, Anda bisa menyewa perahu. Perahu ada dua jenis, yaitu perahu kayuh yang bentuknya menyerupai binatang berbeda-beda. Perahu ini mampu menampung 2 orang, Anda bisa menyewanya hingga Anda senang berwisata.
Atau perahu yang mampu mengangkut 4 orang dengan motor. Perahu berbentuk artistik ini akan membawa Anda mengelilingi danau dalam waktu 30 menit. Mulai dari ujung gerbang masuk, melewati gubuk-gubuk, hingga ujung tembok “misterius” yang membatasi danau. Dinding ini dibuat seperti gua untuk Anda jelajahi.
Jika tidak, Anda bisa duduk-duduk saja dan memesan berbagai hidangan yang disajikan di warung-warung kecil. Tenang saja, harganya sesuai dengan budget anak muda. Hanya dari puluhan ribu saja, Anda sudah bisa mendapatkan makanan lengkap.
Jangan lupakan musik. Mungkin para promotor musik menyukai musik nostalgia tahun 1990-an. Musik yang diputar melalui speaker selalu membuat Danau Shuji menjadi tempat nostalgia. Saksikan video “Karen menitikkan air mata usai divonis 9 tahun penjara dalam kasus korupsi LNG” (mpr/ega)