Jakarta –
Para ilmuwan prihatin dengan ditemukannya mikroplastik di tubuh manusia. Setelah sebelumnya para ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan mikroplastik pada sel kanker, kini para ilmuwan dari Tiongkok juga menemukan “benda asing” pada sperma yang diperiksa.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 36 pria di Tiongkok. Hasilnya, tim peneliti menemukan benda mikroskopis di seluruh sampel air mani yang diperoleh.
Menurut Science Alert, partikel polistiren (PS) adalah jenis mikroplastik “pencemar” yang paling umum. Ini mewakili sepertiga dari plastik yang diidentifikasi dalam sampel rata-rata.
Para ilmuwan tidak yakin, tetapi mereka berasumsi bahwa pecahan polistiren, polietilen, dan PVC masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi atau penghirupan. Begitu kontaminan ini memasuki aliran darah, mereka dapat melewati penghalang darah dan kelenjar getah bening dan kemudian masuk ke pembuluh darah di dalam tubuh.
Para ilmuwan dalam penelitian ini juga menemukan kelainan pada sperma yang berenang di cairan mani. Banyak sperma yang pendek, bengkok, melengkung, atau memiliki ekor yang tidak jelas. Beberapa sperma bahkan ditemukan kesulitan bergerak.
“Meskipun pengamatan ini menarik, hubungan antara paparan mikroplastik dan kelainan air mani masih belum diketahui,” tulis para peneliti.
Saat ini, dampak mikroplastik pada tubuh terhadap kesehatan masih belum jelas. Namun, para ilmuwan khawatir dengan kemungkinan memiliki anak
Hingga saat ini, jumlah sperma terus menurun di seluruh dunia. Para ilmuwan masih belum memahami mengapa hal ini terjadi. Salah satu penyebabnya diduga adalah kontaminasi bahan kimia.
Sekitar 40 persen pria mengalami masalah produksi sperma karena alasan yang tidak diketahui. Beberapa ilmuwan percaya bahwa mikroplastik menyebabkan kebutaan.
Misalnya, penelitian sebelumnya pada tikus menunjukkan bahwa mikroplastik dapat merusak organ yang memisahkan testis dari darah, sehingga membuat sperma menjadi kurang sehat. Dalam penelitian ini, tikus yang terkena pecahan polistiren menghasilkan jumlah sperma lebih sedikit, jumlah sperma lebih banyak, dan jumlah sperma berkurang.
Belum diketahui apakah hal ini berlaku pada manusia, namun hasilnya menyoroti kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut dan kesadaran yang lebih besar di kalangan masyarakat. Tonton video “Ini adalah makanan yang meningkatkan kualitas air mani” (avk/up)