Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Sekretariat G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) untuk Kerja Sama Global Selatan. Ia menjelaskan bahwa GBFA berupaya untuk mendorong kesejahteraan bersama dan menjembatani kesenjangan antara pendanaan dan program perubahan iklim.
“GBFA akan memobilisasi pendanaan campuran sebagai alat strategis untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk tujuan iklim dan SDG, secara efektif mengembangkan dan mereplikasi proyek pendanaan campuran untuk membangun kolaborasi multi-pihak yang kuat dengan pendekatan yang dipimpin oleh kerja sama Selatan-Selatan,” kata Luhut. di Bali, Senin (20/5/2024).
Luhut kemudian menjelaskan GBFA akan memfasilitasi berbagai kebijakan G20 mengenai blended finance dan pengembangan kebijakan. Ia menilai organisasi akan berusaha mendorong kemitraan, mencari solusi kelembagaan dan keuangan untuk menciptakan perekonomian berkelanjutan (sustainable financing).
Oleh karena itu, untuk melancarkan berbagai upaya tersebut, Luhut mengatakan pemerintah telah meresmikan Sekretariat GBFA yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Sanu. Katanya lokasinya sangat indah dan asri. Luhut mengaku akan mengunjungi Sekretariat GBFA besok, Rabu (21/5).
“Kami mengundang negara-negara untuk mengembangkan peta jalan menuju kerja sama internasional dan kerja sama penuh. Kami menantikan KTT G20 di Rio de Janeiro dan COP 28 di Azerbaijan, yang melanjutkan dan memanfaatkan kekuatan inovasi dan kerja sama. Kemitraan, kita generasi mendatang akan melihat jalur baru kemakmuran dan pembangunan untuk GBFA.
Sebagai informasi dalam agenda tersebut, hadir Perdana Menteri (PM) Tajikistan Kohir Rasuljoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu William Maivalili Katonivere. Kemudian John Rosso, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini.
Hadir 17 orang menteri atau pejabat kementerian dari berbagai negara seperti Australia, Brunei Darussalam, China, Kongo, Mesir, Perancis, Kenya, Palestina, Filipina, Arab Saudi, Senegal, Singapura, Tanzania, Timor-Leste, Tunisia. , Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.
Kemudian, hadir pula delegasi dari Brazil, Gambia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Meksiko, Mozambik, Belanda, Nigeria, Palau, Qatar, Kepulauan Solomon, Federasi Saint Kitts dan Nevis, Slovakia, Thailand, Turki, dan Vanuatu. (fdl/fdl)