Jakarta –

Read More : Sukolilo Dituding Sarang Penyamun Penadah Mobil Bodong, Camat Buka Suara

Kasus kematian I Komang Resi Yana, mahout atau penjaga gajah di Bali Safari and Marine Park, Gianyar, diduga ada unsur kelalaiannya. Kini, polisi sedang menyelidikinya.

Detikcom telah mengumpulkan banyak fakta tentang kematian tragis seorang mahout saat diserang gajah.1. Polisi menduga ada kelalaian

Polisi mendalami unsur dugaan kelalaian dalam insiden gajah mengamuk hingga membunuh mahout atau mahout di Bali Safari and Marine Park, Gianyar. Gajah disana mengamuk dan membunuh mahout bernama I Komang Resi Yana.

“(Polisi mendalami dugaan kelalaiannya), ya. Maksud saya (penyelidikan) ke arah sana,” kata Kapolres Gianyar, AKBP Umar, di Polda Bali, Rabu (2/10/2024).

Umar mengatakan, Polres Gianyar telah memeriksa saksi ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali terkait kejadian tersebut.

“Karena ini binatang, itu kewenangan BKSDA,” kata Umar.

Saksi ahli menjelaskan segala kelakuan gajah, termasuk apa yang membuat hewan raksasa itu marah. Keterangan saksi ahli akan menyimpulkan apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

Mantan Kasubdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Reserse Kriminal Khusus Polda Bali ini menjelaskan, selain ahli, masih banyak saksi lain yang diperiksa, seperti karyawan dan keluarganya. Tempat wisata gajah masih dibuka

Meski belum dapat disimpulkan dari keterangan saksi ahli, namun polisi belum menutup wahana gajah di Bali Safari dan Taman Laut. Objek wisata berbasis eco di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Desa Serongga, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, memiliki banyak koleksi gajah yang turut menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung.

“Atraksinya masih buka. (Atraksinya pakai) gajah lain,” kata Umar.3. Taman Safari memastikan operasionalnya sesuai SOP

Diberitakan sebelumnya, Taman Safari Indonesia memberikan keterangan resmi atas meninggalnya I Komang Resi Yasa, penjaga gajah atau mahout di Taman Safari Bali. Komang yang dikenal rajin merawat gajah Bali Safari & Marine Park, tewas setelah diserang salah satu gajah perawatannya.

Beberapa waktu lalu, SVP Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnain menegaskan, Taman Safari Indonesia selalu mendukung keselamatan kerja dan menerapkan prosedur operasional yang ketat saat menangani hewan. Para mahout, termasuk Komang, dilatih sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.

“Kami memastikan mahout kami bekerja sesuai SOP yang dirancang untuk melindungi keselamatan pekerja dan hewan. Kejadian ini merupakan kecelakaan kerja yang sangat kami sesali, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan preventif agar apabila tidak terjadi lagi di kemudian hari. , kata Alexander, Kamis (25/8/2024).

Alexander menegaskan, Taman Safari Indonesia berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang, staf, dan pengunjung. Seluruh area interaksi dengan hewan, termasuk di Bali Safari & Marine Park, dirancang dengan mempertimbangkan standar keselamatan yang tinggi.

“Kami memastikan seluruh satwa yang ada di sekitar Taman Safari dalam keadaan aman dan sehat. Keselamatan pengunjung, petugas, dan hewan menjadi prioritas kami,” kata Alexander.

Taman Safari Indonesia, sebuah pusat konservasi satwa liar yang berfokus pada pendidikan, penelitian dan rekreasi, menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kehilangan salah satu pawang terbaiknya.

“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga almarhum dan semua orang yang mengenalnya. Taman Safari Bali akan selalu memberikan dukungan kepada keluarga yang sedang berduka saat ini,” kata Alexander.4. Komang adalah karakter yang dicintai

Meninggalnya Komang meninggalkan luka mendalam bagi seluruh staf Bali Safari & Marine Park. Ia dikenal sangat menyayangi gajah yang dipeliharanya dan menjadi bagian penting dari keluarga Taman Safari.

“Almarhum adalah seorang fotografer yang berdedikasi dan penuh kasih sayang terhadap perawatan gajah kita. Dedikasinya menjadi teladan bagi kita semua. Kematiannya merupakan peristiwa yang menyedihkan bagi seluruh kelompok dan komunitas pecinta satwa,” tambah Alexander.5. Kronologi serangan gajah

Peristiwa nahas penyebab meninggalnya Komang terjadi pada Selasa (17/9/2024). Saat itu, Komang sedang bekerja merawat seekor gajah bernama Gandi. Ia masih merawat gajah tersebut.

Tiba-tiba gajah yang ditunggangi S menunjukkan tingkah aneh. Hewan besar itu marah besar dan tiba-tiba menyerang Komang.

Komang berusaha berlari di antara semak-semak agar tidak membuat marah gajah. Namun, dia menabrak rumput dan terjatuh. Saat itu, Komang diserang gajah dengan menggunakan gadingnya. Bahkan, Komang berkali-kali terlempar ke udara.

Melihat hal itu, teman Komang, S, mencoba mengendalikan gajah tersebut dengan ganco (tongkat yang digunakan para pawang gajah). Selain itu, GM menggunakan kendaraan untuk menunggangi dan mengendalikan gajah.

Saksi melihat gajah tersebut beberapa kali menyerang korban hingga korban pingsan dan terluka, kata Kapolres Gianyar AKBP Umar, Senin (23/9/2024).

GM kemudian meminta bantuan dengan menggunakan beberapa gajah betina untuk menahan gajah jantan yang sedang marah. Jika pengelolaan berhasil, gajah tersebut telah dirawat oleh tim dokter hewan dari pusat konservasi.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami beberapa luka di bagian paha, bahu kiri, dan dada kiri. Korban dibawa ke RSU Kasih Ibu Saba, Gianyar. Sayangnya, saat sampai di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia. kata Umar.

Keluarga Komang berasal dari Lampung dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. “Sekarang proses hukum terus berjalan, dengan mengambil bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi,” ujarnya. Baca artikel di Decikbali. Saksikan video “Video: Gajah Dikirim Sementara untuk Menyelamatkan Korban Banjir di Thailand” (sym/sym)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *