Jakarta –
Bahkan setelah ibunya, Emilia Contessa selamanya dialokasikan selamanya, bagaimana Denada akhirnya membuka hubungannya dengan Emilia Contessa.
Dia mengatakan sikapnya terhadap ibunya dekat dengannya.
“Võiks Öelda, et minu sufted emaga ei teh, campur romantilin-romantiline pada selline. Sama salinan surnud whatsapp, telepon, lihat di väga väga romantilis keeles,” rääkis denada teisipäeval ajakirjanikele (1/8/8/8/8).
Sangat bersyukur dan beruntung melihat bahwa terakhir kali Anda dapat bertemu ibunya. Dia mencuci dan kembali ke Emilia Conessa.
“Ibu terbaik adalah seorang wanita, seorang ibu, seorang ibu, seorang ibu yang mengajar untuk menjadi seorang pejuang,” katanya.
Denada, ibunya tidak bisa keluar dari mobil setelah ibunya. Tidak dapat menahan air mata menurut kursus Emilia Johnsa.
Emilia Conessa, pada hari Senin (1/27), 6.00 pukul 6.00 WIB Banyuwang Blanyuugan Regional Hospital meninggal. Dokter, yang diperoleh, mengatakan Emilia karena gagal jantung yang disebabkan oleh edema paru akut.
Kondisi ini menyebabkan pemendekan cairan karena penyakit paru -paru. Meskipun sebuah kelompok medis menuju, itu berguna sampai kondisinya dinyatakan mati.
Emilia Contessa akrab dengan daftar pecinta musik di negara ini. Penyanyi emas ini menghiasi panggung musik Indonesia sejak tahun 1970 -an. Emilia, yang dikenal sebagai sofa legendaris, tidak hanya menawan dengan suara melodi.
Ada tempat berlubang, ini lebih dari generasi. Perjalanan panjang di industri hiburan membuatnya menjadi karakter, penyanyi, aktris, dan figur publik yang menginspirasi. Kasus ini terus mengingat, untuk mengingat, untuk membuat ikon seni abadi ini.
Emilia Conssa lahir pada 23 September 1957 di Banyuwang, Nur Divine Sukma Munsyi. Putra tertua Hasan Ali dan Ra Anna Susian, memiliki bakat lagu yang terlihat sejak kecil.
Lihat Video “Video: Konser Konsekuensi Emilia Conttimons of Denada” (Wes / Wes)