Jakarta –
Aisha Oram, putri Denada dan Jerry Oram, masih menjalani kehidupannya di Singapura. Empat tahun telah berlalu sejak kemoterapi terakhirnya, Aisha telah tumbuh menjadi seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Denada tak henti-hentinya bersyukur melihat tumbuh kembang putrinya saat ini. Aisha didiagnosis menderita leukemia pada tahun 2018 dan Denada akhirnya memutuskan untuk membawa putrinya ke Singapura untuk berobat.
“Alhamdulillah, terima kasih atas doa semuanya. Maksud Aisha, sudah 4 tahun sejak terakhir kali dia kemo. Kiluga di Daya, jadi dia masih mendapatkan pemeriksaan rutin, kami masih merawatnya. Dia mengaku masih banyak ide juga.
Namun perlahan-lahan kita semua belajar membiasakan hidup kembali, sekarang dia sudah mulai bersekolah, dia sudah mulai berteman, bersosialisasi, lanjutnya.
Denada bahagia saat putrinya tidak hanya berobat ke klinik atau rumah sakit. Penyanyi Pietik Jemoy mengenang, saat itu putrinya hanya berteman dengan perawat, dokter, dan sesama pasien.
“Sekarang dia punya teman di sekolah yang berkata, ‘Itu pacarku.’ Dia bisa bilang, ‘Bu, sepertinya aku punya pacar,'” kata DeNada sambil tersenyum bahagia menceritakan kondisi putrinya.
Ayesha kini juga menunjukkan perubahan fisik. Denada mengatakan, ukuran sepatu putrinya kini menjadi 41 dan rambutnya sudah tumbuh.
“Bisa dirubah sedikit, tinggi badannya bagus masya Allah, banyak sekali.. Dengan pengalaman dan mengetahui anak anda sudah lama kemo, ada hal yang menurut kami mukjizat yang patut disaksikan. dia tumbuh dewasa setelah menjalani perawatan yang begitu parah saat itu,” kata Denada.
“Jadi saya mulai sampai di titik itu, setiap detik saya bersyukur kepada Tuhan dan saya berdoa untuk semua orang tua yang sedang berjuang dengan anaknya, semoga semua pengobatan yang mereka jalani berhasil. semoga anak-anak Indonesia yang sedang berjuang untuk sembuh cepat sembuh,” lanjutnya berterima kasih.
Namun, Denada mengatakan putrinya menderita eksim, atau penyakit kulit yang menyebabkan gatal-gatal dan ruam merah. Jadi, Denada merawat kulit sensitif Aisha.
“Dokter bilang karena respon imun tubuhnya, dia sempat tertekan akibat kemo selama dua tahun. Saat kemo berhenti, sistem imun tubuhnya sepertinya berfungsi,” jelas Denada.
Selain pada kulit, kemoterapi juga berdampak pada kekuatan kaki Aisha. Jadi Aisha masih harus menjalani aktivitas sehari-harinya dengan perlahan.
“Semua yang sensitif harus kita jaga. Selain itu, kekuatan kakinya juga ikut terpengaruh. Banyak anak yang mendapat kemoterapi dalam jangka waktu lama, kakinya lemah, mudah terjatuh, mudah tersandung, mudah lelah,” tuturnya. dikatakan.
Namun melihat putrinya kini, Denada merasa masih banyak yang harus disyukuri. Ia yakin Aisha mampu mengalahkan dan menanggung hal seperti itu.
Tonton video “Denada Pastikan Mantan Suaminya Tetap Silaturahmi dengan Anaknya” (Pas/Wes)