Jakarta –

Masyarakat Indonesia sangat menyukai berbagai horor. Fakta tersebut terlihat pada film dan konten horor yang laris manis di pasaran.

Bagi pecinta horor, Demian Aditya dan Sara Wijayanto menawarkan cara baru untuk menemukan hal-hal magis. Bersama DMS+ mereka menghadirkan acara bertajuk Horror Festival 2024.

Acara ini rencananya akan menjadi acara horor tahunan terbesar di Indonesia. Konsep Wingit, Vengi dan Wisik siap ditawarkan untuk memberikan pengalaman menakjubkan kepada wisatawan.

“Acara ini akan menjadi acara tahunan kami yang akan menjadi salah satu acara horor terbesar di Indonesia setiap tahunnya,” kata Demian Aditya selaku CEO DMS+ di Cilandak, Jakarta Selatan.

Diadakan di Bintaro Jaya

Banyak area yang dirancang khusus untuk menguji keberanian Anda, mulai dari labirin gelap penuh kengerian, hingga rumah yang dihuni makhluk menakutkan dari legenda urban Indonesia.

Demian mengatakan, horor yang dihadirkan pada festival horor 2024 itu berasal dari judul “Look” yang ia garap bersama istrinya, Sara Viayanto.

“Banyak orang yang sangat ingin bereksplorasi dengan Sara Wijayanto. Karena tidak bisa mengundang banyak orang, akhirnya kami menciptakan cara untuk mencari penelitian tersebut tetapi dengan VR,” kata Demian.

Selain wahana di atas, festival horor 2024 juga akan menghadirkan acara memasak dan musik.

“Acara memasak ini mengundang UMKM dengan jenis makanan yang berbeda-beda. Kami akan menantang mereka bagaimana mengemas makanannya dengan konten yang mengejutkan,” kata Demian.

“Bagi yang ikut serta, bisa keluar dan menikmati musiknya,” tambahnya.

Sedangkan penampilan musiknya akan dibawakan oleh Sara Wijayanto yang akan menampilkan karya-karya kolaborasinya dengan musisi ternama Tanah Air.

“Acara ini merupakan acara yang sangat penting bagi saya karena saya akan merilis mini album saya dengan donasi dari DMS Saraddict,” kata Sara Viayanto. Simak Video “Kisah Sara Viayanto Disiksa Wahyu di Layar” (babi/babi)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *