Jakarta –

Demam yang berfluktuasi bisa menjadi pertanda berbagai kondisi kesehatan, mulai dari infeksi saluran pernapasan hingga penyakit autoimun. Dalam dunia kedokteran, demam yang berfluktuasi disebut juga demam intermiten.

Demam jenis ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat selama beberapa jam sehari. Suhu kemudian kembali normal sebelum naik lagi. Jika Anda mengalami demam yang berfluktuasi, berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan demam yang berfluktuasi

Seperti Medical News Today dan Dr. Dilaporkan Lal PathLabs, berikut sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan demam naik turun: 1. Flu

Demam intermiten bisa jadi merupakan gejala influenza, yaitu infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C. Meski tampak seperti penyakit biasa, flu bisa menimbulkan dampak serius pada bayi dan anak kecil.

Selain demam, flu seringkali juga disertai gejala pilek, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, serta rasa lelah dan lemas 2. Malaria

Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit menyerang hati dan berkembang biak di sana hingga menyerang sel darah merah.

Selain gigitan nyamuk, malaria dapat menyebar melalui jarum suntik antar orang, transfusi darah, transplantasi organ, dan dari ibu ke bayi hingga janin.

Gejala penyakit malaria antara lain demam naik turun, menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut dan diare, serta pusing dan kelelahan.3. radang paru-paru

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur yang menyebar melalui udara. Kondisi ini terjadi ketika alveoli di paru-paru terisi cairan sehingga membuat organ tidak dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pneumonia juga dikenal sebagai penyakit paru-paru basah.

Pneumonia juga bisa dipicu oleh penyakit jantung kronis, diabetes melitus, dan kebiasaan merokok. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti demam yang naik turun disertai menggigil, batuk dengan atau tanpa dahak, nyeri dada, dan kesulitan bernapas 4. TBC

Tuberkulosis, disingkat TBC, merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang dapat menular ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin tanpa menutup mulutnya dan kemudian terhirup oleh orang lain.

Siapa pun dapat tertular TBC, namun pengidap HIV/AIDS dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena TBC. Gejala utama TBC adalah batuk terus-menerus dengan atau tanpa lendir. Gejalanya meliputi demam dan menggigil yang terus-menerus, sesak napas dan nyeri dada, serta berkeringat di malam hari. Lupus

Lupus terjadi ketika, alih-alih melindungi sistem kekebalan tubuh, penyakit ini malah menghancurkan sel dan jaringan tubuh sendiri. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel dan jaringan dalam tubuh sebagai benda asing.

Tergolong penyakit autoimun, penyakit ini dapat menyerang berbagai organ seperti persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru. Faktor genetik dan lingkungan diduga menjadi pemicu penyakit lupus.

Gejala lupus yang paling umum antara lain kelelahan ekstrem, demam, nyeri sendi dan bengkak, ruam kulit, nyeri dada, sakit kepala, dan munculnya lesi kulit. 6. Artritis reumatoid

Artritis reumatoid adalah peradangan kronis pada persendian dan jaringan di sekitarnya, terutama pada jari kaki dan tangan. Orang yang terkena awalnya merasakan nyeri sendi, namun tidak terlalu mengganggu. Setelah beberapa minggu dan bulan, nyeri bertambah hingga sendi membengkak dan kaku.

Penyakit autoimun ini lebih banyak terjadi pada wanita, terutama yang berusia di atas 40 tahun. Gejala pertama adalah nyeri sendi ringan, disertai rasa lelah, demam naik turun, dan kehilangan nafsu makan.

Nyeri bertambah seiring memburuknya dan dapat menyebar ke pergelangan tangan dan kaki, lutut, siku, pinggul dan bahu 7. Sepsis

Sepsis terjadi ketika tubuh salah mengenali suatu infeksi dan malah merespons dengan peradangan. Meski termasuk penyakit langka, namun sepsis sangat berbahaya. Beberapa infeksi umum menjadi penyebabnya, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi saluran pencernaan.

Kondisi ini menimbulkan gejala seperti kebingungan, demam naik turun, gemetar, detak jantung cepat, nyeri hebat, sulit bernapas, dan berkeringat terus-menerus. Saksikan video “Video: Pemerintah membentuk satuan tugas untuk memerangi demam babi Afrika” (azn/row).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *