Jakarta –
Data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan harusnya diretas. Informasi ini beredar di media sosial.
Dari informasi yang terlihat di dalam pesawat.
Konfirmasi lebih lanjut: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut data yang diduga bocor merupakan data lama yang belum diperbarui. Kementerian Perhubungan berasumsi peretasan terjadi di masa lalu.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya mendapat informasi kebocoran data tersebut pada 6 Juni 2024.
Data yang diduga bocor merupakan data lama yang belum diperbarui sehingga diduga pembobolan (hacking) yang dimaksud terjadi di masa lalu, kata Adita saat dikonfirmasi Detikcom, Jumat (28/06/2024). ). . .
Adita menjelaskan, dari hasil pemeriksaan Pusat Data dan Pusat Data Kementerian Perhubungan, ditemukan struktur dan isi data yang mengalami kebocoran berbeda dengan data di database dan data. Pusat Kementerian Perhubungan.
“Saat ini sedang dilakukan proses forensik untuk menentukan langkah mitigasi ke depan. Kementerian Perhubungan terus melakukan upaya penguatan keamanan digital,” kata Adita.
Adita mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan siber di kementerian. Dimulai dari penyiapan sistem pemerintahan elektronik (SPBE) Kementerian Perhubungan, pengembangan kebijakan data transportasi terpadu hingga pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang transportasi.
Selanjutnya, bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pihaknya juga mengidentifikasi infrastruktur TI utama yang harus ditingkatkan untuk memenuhi standar perlindungan keamanan sistem.
“Kami juga akan segera memiliki Disaster Recovery Plan (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC),” jelas Adita. (benda/tenggorokan)