Semarang –

Belakangan ini Telkom semakin giat membangun data center. Sejalan dengan upaya mengatasi perubahan iklim dan komitmen ESG (lingkungan, sosial, pemerintahan), pusat data induk perusahaan Telkomsel bergerak maju menuju energi ramah lingkungan.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan infrastruktur data center Telkom berupaya memanfaatkan energi terbarukan meski masih banyak tantangannya.

Saat ini di Indonesia, sumber listrik tidak lagi terdiferensiasi, menggunakan energi air, panas bumi, atau matahari. PLN baru saja menerbitkan sertifikat yang menyatakan bahwa pembangkitan sumber energi ramah lingkungan mencakup satu bagian dan satu bagian bahan bakar fosil.

Sementara di Singapura, data center Telkom harus menggunakan energi ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya negara tetangga tersebut untuk mencapai net zero demand pada tahun 2030. Di Singapura, akses listrik data center disediakan oleh pulau yang memiliki kekuatan matahari.

Di dalam negeri, Telkom sedang membangun data center baru di Batam. Jadi apa yang sudah kita putuskan dan sedang kita lakukan di Batam. Kita bangun data center baru di Batam, nanti kita desain dan bukan diperbaiki tapi bersih karena menggunakan gas alam, kata Ririe.

Penerapan sumber gas alam bersih untuk data center dilakukan Telkom bekerja sama dengan PT Medco Power Indonesia. Sedangkan data center Telkom dibangun oleh anak usahanya.

Perusahaan data center PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) dalam keterangannya menargetkan penyelesaian pembangunan data center yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau pada kuartal III tahun 2025 setelah dibangun mulai tahun 2022.

Melalui akuisisi gedung NeutraDC Nxera Batam akan menambah lokasi hyperscale data center NeutraDC yang saat ini berada di Cikarang dan negara tetangga Singapura dengan divisi Tier III dan IV. Saksikan “Video Google: Pusat Data AI-Ready Terbesar di Indonesia Tenggara” (fyk/fyk)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *