Jakarta –
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sedang menyiapkan vaksin untuk mengatasi kasus “cacar monyet” atau Mpox di Indonesia. Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr Yudhi Pramono mengatakan, MARS mengatakan vaksin empox nantinya akan diimpor dari Denmark dan mendapat bantuan dari ASEAN.
Dr Yudhi mengatakan bantuan ASEAN untuk vaksin Mpox akan memberikan 2.850 dosis. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga akan memesan 1.600 vial vaksin dari Denmark.
“Saat ini kami sedang melakukan vaksinasi. Dari segi vaksinasi, kami sudah mendapat bantuan dari ASEAN dan tersedia sekitar 2.850 dosis vaksin Mpox,” kata Dr Yudhi dalam konferensi pers, Minggu (18 September 2024).
Hingga Sabtu, 88 orang telah didiagnosis menderita cacar di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan. DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan kasus terkonfirmasi terbanyak, yakni 59.
Disusul Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, DI Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
Dari total kasus tersebut, 87 orang sudah sembuh. Jika melihat tren mingguan kasus emox pada tahun 2022 hingga tahun 2024, periode dengan jumlah kasus terbanyak adalah Oktober 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk kedua kalinya karena tingginya peningkatan kasus di Afrika dan beberapa negara lainnya. Varian Clade IB yang dinilai lebih “berbahaya” juga mulai menyebar di beberapa negara seperti Swedia dan Pakistan.
Kementerian Kesehatan memastikan varian tersebut belum ditemukan di Indonesia. Dari 88 kasus terkonfirmasi, 54 kasus memenuhi kriteria pengujian identifikasi varian virus.
“54 kasus tersebut seluruhnya merupakan varian clade II. Kebanyakan wabah empox clade II dengan angka kematian rendah dari tahun 2022 hingga saat ini, terutama ditularkan melalui hubungan seksual,” kata dr. kata Yudhi. Tonton video “Strategi Kementerian Kesehatan”. Tentang Manajemen Mpox di Indonesia” (avk/kna)