Jakarta –
Read More : Kata BPJS soal Viral Lahiran Caesar Tak Dicover Mulai 1 April Bila Tak Rutin Konsul
Perjudian online menjadi sorotan, terutama karena dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya. Dari segi psikologis, masalah ini pun tak kalah mengkhawatirkannya.
Menurut psikolog Tri Iswardani, hal terpenting yang menguatkan seseorang adalah kekayaan di Internet. Kebutuhan untuk menghasilkan uang dengan cepat mendorong banyak orang beralih ke perjudian online.
Namun, menurut Tri, faktor ekonomi bukan satu-satunya alasan banyak orang yang terjebak dalam perjudian online. Pengalaman menang berjudi menyebabkan pelepasan dopamin, neurotransmitter di otak yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan memotivasi seseorang untuk mencoba lagi dan lagi.
“Biasanya begini, di awal dibiarkan menang biar ketagihan,” kata Tri dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.
Sekalipun ada yang mulai kalah, perjudian online akan tetap terasa “seru” karena ada “adrenalin yang terpacu”. Bagi banyak orang, perasaan dikalahkan saat berjudi dan kepastian menang atau kalah menjadi daya tarik tersendiri yang semakin menjerat dan membuat mereka tidak bisa berhenti.
Tidak jarang kecanduan internet berujung pada kecanduan lainnya, termasuk kecanduan narkoba. Terkadang “adrenalin” memaksa seseorang untuk menunda aplikasi pemantauan terkait perjudian online yang mereka ikuti hingga mereka membutuhkan narkoba.
“Jadi dia harus diawasi, terus belajar membaca dan menulis serta memperkuat kemampuan literasinya, dia mulai menggunakan sabu, dia semakin kecanduan sabu, kemudian dia menemukannya, menemukannya, sembuh dan baru menemukannya pertama kali. waktu.” ditemukan. karena judi online,” kata Tri.
Tri menjelaskan, bahaya kecanduan bisa dihindari jika menyikapinya dengan baik. Meski tidak banyak, ada beberapa orang yang bermain untuk bersenang-senang dan bisa menentukan batasan kapan harus berhenti.
Sayangnya, seringkali orang tidak menyadari betapa sulitnya mengakui bahwa dirinya kecanduan. Hal yang sama berlaku untuk perjudian internet. Kebanyakan penjudi internet tidak “menyangkal” atau mengakui bahwa mereka kecanduan sampai mereka menjadi gila dan kehilangan segalanya.
Menurut Tri, jarang sekali gamer online yang merasa perlu mencari bantuan profesional dari pakar kesehatan. Biasanya orang-orang terdekat yang mengetahui tanda-tanda kecanduan internet datang mencari pertolongan.
Salah satu gejala yang muncul dari kecanduan judi internet adalah mereka mulai mengucilkan diri dari lingkungan, terutama dalam urusan keuangan. Jika Anda merasa ada seseorang yang merasa tidak enak dengan keadaan keuangannya, ada baiknya orang-orang terdekatnya waspada.
“Rahasia akan terus dia coba, kebohongan kepada keluarganya, jumlah waktu yang dia habiskan di depan gawai semakin banyak. Inilah yang disebut dengan ‘endurance effect’,” ujarnya dalam sesi Sunset Talk detikSore, Jumat (14/6/2019). ). 2024).
Tiba-tiba dia terlilit hutang, hutangnya semakin lama semakin bertambah, dari awalnya 300.000 rupiah menjadi satu juta rupiah, dan berakhir dengan pinjaman, kata Tri.
TERKAIT: Bisakah Kecanduan Internet Disembuhkan?
(postingan)