Jakarta –

Read More : Nasib Mobil Komersial saat Opsen Pajak Kendaraan Hadir di Mata Toyota

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal pada Minggu (19/05) dalam kecelakaan helikopter saat melintasi daerah pegunungan dekat perbatasan dengan Azerbaijan. Informasi ini dibenarkan oleh seorang pejabat negara.

“Presiden Raisi, Menteri luar negeri dan seluruh penumpang di dalam helikopter itu tewas,” kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters, Senin (20/5/2024) tanpa mau disebutkan namanya.

Media sosial dan televisi pemerintah milik Wakil Presiden Mohsen Mansour kemudian mengonfirmasi kembali kabar meninggalnya Presiden Rais. Berdasarkan aturan negara, Mansouri disebut-sebut akan ditunjuk sebagai presiden sementara dalam waktu dekat.

Pada dasarnya, Berita ini diperkirakan memiliki dampak yang cukup kuat terhadap ketegangan geopolitik dan perekonomian global. Ya, Hal ini juga dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia sampai batas tertentu.

Mengutip berita, media berita langsung; Berikut beberapa dampak ekonomi dari meninggalnya Presiden Ebrahim Rais.

1. Meningkatnya harga minyak Meninggalnya Presiden Rais telah menciptakan ketidakpastian mengenai kepemimpinan Iran. Hal ini terlihat dari fluktuasi harga minyak.

Sebab sejak awal Iran merupakan produsen minyak terbesar di dunia. Oleh karena itu, gangguan pada produksi minyak mereka (termasuk yang terjadi pada rezim Iran) dapat mempengaruhi pasokan dan harga global.

Namun para ahli percaya bahwa surplus yang dikelola OPEC saat ini akan menyebabkan volatilitas ekstrim di pasar minyak global dalam jangka panjang.

Namun akibat peristiwa tersebut, harga perdagangan minyak mentah di pasar Asia meningkat. Banyak investor khawatir Iran akan kehabisan minyak mentah jika pemimpin berikutnya tidak segera ditunjuk.

Sebagai importir minyak mentah utama, kenaikan harga global dapat berperan dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, harga BBM nonsubsidi di Indonesia masih sedikit di atas harga jual dunia.

2. Meningkatnya permintaan emas dunia Ketidakstabilan politik seringkali memotivasi investor untuk berinvestasi pada aset yang “aman” seperti emas. Situasi ini tentu akan berdampak besar terhadap harga emas global.

Kabar meninggalnya Rais bukan berarti bisa menciptakan masa ketidakpastian politik di Iran. Meskipun Israel saat ini terlibat konflik regional dengan sekutunya Hamas dan Hizbullah.

Oleh karena itu, pemberitaan tersebut membuat situasi geopolitik menjadi sangat tidak menentu dan meningkatkan ketegangan regional. Situasi ini disebut-sebut telah mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa di banyak daerah.

Hal ini termasuk Indonesia, dimana harga emas sedikit banyak mencerminkan perdagangan emas global, khususnya UBS. Oleh karena itu, kenaikan harga emas mungkin berdampak pada Indonesia, namun belum diketahui secara pasti seberapa besar dampaknya.

3. Sentimen pasar saham: Kabar meninggalnya Rais diperkirakan juga akan berdampak pada pasar saham global, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di sektor migas. Hal ini karena berita tersebut membuat investor memikirkan potensi ketidakstabilan regional.

Namun demikian, Kabar ini dinilai belum memberikan dampak yang cukup besar terhadap kondisi pasar. Pasar saham di banyak negara menunjukkan ketahanan terhadap peristiwa geopolitik karena efek stabilisasi dari berakhirnya OPEC. (rd/rir)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *