Jakarta –
Wakil Menteri Pariwisata Ni Lua Pashha menanggapi dua pemerkosaan yang telah bertemu wisatawan dari Cina dan menghantam Bali dari Jakarta selatan, S. Puspa menyerukan otoritas lokal untuk mematuhi aturan wajib untuk penggunaan pemandu lokal untuk wisatawan.
Dua kasus pemerkosaan terjadi hanya dalam delapan hari. Pada tanggal 1 Januari, JT diperkosa oleh sopir taksi dan kemudian S diperkosa pada 8 Januari 2025.
Pusha berkata, “Selalu gunakan pemandu lokal. Inilah yang ingin kami katakan.”
Pusha menunjukkan bahwa partainya terkoordinasi dengan pemerintah Bali untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi wisatawan di Bali.
“Kami ingin memberikan undang -undang yang sama nyamannya. Turis merasa nyaman. Turis aman,” katanya.
Mengingat peluncuran ini, Bali Tourism tidak hanya subjek keindahan alam, tetapi juga mencakup keunikan spiritual yang hanya diketahui penduduk setempat. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pemandu lokal untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
“Kami akan terus mengintensifkan, terus berkomunikasi (aturan) dan baik,” katanya.
Selain itu, Pusha juga menekankan keberadaan wisatawan asing yang secara ilegal bekerja sebagai pemandu atau pengemudi perjalanan. Dia menekankan perlunya sanksi yang lebih berkelanjutan melalui hukum dan tidak menekankan wanita.
“Mungkin lebih tepatnya, misalnya, ada penegakan hukum,” katanya.
Kepala Tjok Bagus Pemayun Tourism Group mengatakan kasus romantis kerajaan adalah polisi. Namun, partainya juga setuju dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk merumuskan aturan wajib untuk penggunaan pemandu lokal.
“Setiap turis, dia harus menggunakan pemandu lokal.
Menonton video ini “Wanita dari Jakarta Selatan diperkosa dengan melihat proyek Villa di Buolleng:”:
(Kawat/kawat)