Jakarta –
Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang mengumumkan penarikan tiga mobil produksinya, yakni Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo. apa masalahnya?
Daihatsu di Jepang telah melaporkan penarikan tiga kendaraan ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT).
Di masa lalu, Daihatsu memutuskan untuk menarik kembali kendaraannya setelah proses pemeriksaan, termasuk kriteria penerimaan yang ditetapkan oleh MLIT, menunjukkan bahwa kendaraan tersebut tidak memenuhi kriteria. Karena perencanaan pemeliharaan lokasi memerlukan waktu, pelanggan akan diberi tahu bila penggantian sudah siap.
Soalnya aki mobil terancam. Jika terjadi kecelakaan, baterai mungkin terlalu terguncang dan bahkan hilang.
“Karena tidak ada pengujian bahan baterai selama pengembangan, ada risiko baterai bisa bergerak terlalu jauh, menjadi longgar, dan tidak bisa menahan baterai di tempatnya jika terjadi benturan. Enak,” kata Daihatsu dalam keterangan persnya. melepaskan. ,
“Baterai seluruh kendaraan akan diganti dengan kit perbaikan dan aki rem akan disambungkan,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Jepang telah membatalkan lisensi Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo di sana. MLIT Jepang telah meluncurkan penyelidikan terhadap Daihatsu setelah adanya penyimpangan dalam proses sertifikasi kendaraannya. Pemerintah Jepang telah membatalkan Vehicle Approval (VTA) untuk mobil tersebut. VTA diperlukan untuk produksi massal.
Diketahui, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memproduksi tiga model di Indonesia dan diekspor ke Jepang. Saat uji tabrak diketahui mobil tersebut menggunakan timer untuk mengaktifkan airbag. Faktanya, airbag seharusnya mengembang saat sensor mendeteksi adanya tabrakan. Airbag yang gagal mengembang saat diperlukan dianggap mengancam jiwa. Tonton video “Konflik di Grešić, 6 orang penting” (RGR/DIN)