Jakarta –
Kanker kandung kemih terjadi ketika sel-sel di kandung kemih mulai tumbuh di luar kendali. Dalam istilah awam, banyak yang mengaitkannya dengan mengonsumsi makanan dan minuman tertentu seperti daging merah. Apakah itu benar-benar meningkatkan kanker?
Dr Andhika Rahman, MD, Konsultan Hematologi-Onkologi Medis, SpPD-KHOM, membantahnya. Menurutnya, anggapan tersebut tak lain hanyalah mitos.
“Sebenarnya tidak ada,” kata dr Andika kepada tim deticcom saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
“Minuman manis juga tidak ada, tapi mungkin kandungan di dalam minuman tersebut bisa menyebabkan penyakit (kanker kandung kemih). Seperti kandungan arseniknya dalam kadar tertentu,” jelasnya.
Tentu saja paparan arsenik tingkat tinggi dapat menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan.
“Arsenik ini banyak terdapat pada orang yang mencuci atau bekerja di pabrik yang membuat racun tikus dan sejenisnya,” jelas dr Andika.
Menurutnya, banyak mitos mengenai penyebaran kanker di masyarakat. Salah satunya adalah mitos tentang makanan penyebab kanker dan memperparah gejala. Meskipun meminum terlalu banyak minuman manis tidak sehat dan menyebabkan obesitas, kaitannya dengan kanker tidak didukung oleh bukti ilmiah.
“Orang suka bilang gula dan daging merah menyebabkan kanker, padahal sebenarnya tidak. Jadi itu semua hanya mitos. Selain daging merah, di antara orang yang terkena kanker usus besar (bisa menyebabkannya), kanker bagi orang lain, TIDAK.
Hal yang sama berlaku untuk makanan pedas. Menurut dr Andhika, alih-alih menyebabkan kanker, makanan pedas mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan.
“Bagus sekali,” tutupnya.
Dan bagi yang perutnya lemah, hati-hati! Tonton “Kate Middleton Menjalani Kemoterapi Setelah Kanker” (atas/atas)